Jaringan Bioskop Inggris Gunakan AI untuk Memantau Kebiasaan Penonton, Termasuk Pilihan Kursi dan Camilan

JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini merambah dunia hiburan, termasuk industri bioskop. Vue, salah satu rantai bioskop terbesar di Inggris, dilaporkan menggunakan AI untuk menganalisis kebiasaan penonton demi meningkatkan penjualan tiket dan efisiensi operasional di 93 cabangnya di Inggris dan Irlandia.

Vue mengembangkan sistem AI internal yang mampu menentukan waktu dan lokasi terbaik untuk menayangkan film, berdasarkan data pemesanan sebelumnya. Teknologi ini membantu Vue mengidentifikasi pola preferensi penonton, seperti waktu populer untuk penonton keluarga atau jenis film yang diminati komunitas lokal tertentu, misalnya film Polandia atau Turki di daerah dengan komunitas yang signifikan.

Selain menentukan jadwal tayang, AI juga digunakan untuk memprediksi kebutuhan operasional, seperti persediaan popcorn dan camilan lain sesuai dengan permintaan di lokasi tertentu.

Meskipun teknologi ini menuai perhatian, para ahli menilai bahwa pengguna tidak perlu khawatir soal privasi. James Bore dari Bores Group menjelaskan bahwa data yang dikumpulkan biasanya bersifat agregat dan anonim, tanpa melibatkan informasi pribadi seperti nama atau alamat.

Namun, ada kemungkinan data digunakan untuk pemasaran langsung, seperti pengiriman email promosi berdasarkan preferensi tontonan jika pelanggan terdaftar dalam program pemasaran Vue.

Pernyataan CEO Vue

Tim Richards, CEO Vue, mengklaim bahwa penggunaan AI ini telah dimulai hampir sembilan tahun lalu dan terus disempurnakan. "Sistem kami adalah AI klasik yang terus belajar dan berkembang," ujarnya.

Menurut Richards, AI memungkinkan Vue menghadirkan program alternatif seperti konser, teater, dan acara olahraga di waktu luang layar mereka. Pendekatan ini telah menunjukkan hasil positif, dengan pendapatan tahunan tiket Vue mencapai 206 juta pound (Rp4,1 triliun), melampaui Cineworld (199 juta pound) dan Odeon (196 juta pound), meskipun semua mengalami penurunan pendapatan pasca-pandemi.

Masa Depan Industri Bioskop

Dengan teknologi AI, Vue berharap dapat tetap kompetitif di tengah tantangan industri bioskop. Tren baru seperti kombinasi rilis film besar, termasuk "Paddington in Peru" dan "Gladiator II," diharapkan membawa antusiasme serupa seperti fenomena "Barbenheimer" pada 2023, yang menyumbang 140 juta pound ke box office Inggris.

Namun, langkah ini memunculkan pertanyaan tentang transparansi dan sejauh mana teknologi AI digunakan untuk memantau aktivitas penonton di dalam bioskop. Vue sendiri belum memberikan komentar resmi terkait kemungkinan pemantauan lebih lanjut di lokasi fisik menggunakan kamera atau sensor.