Yovie Widianto Bahas Kekhawatiran terhadap AI di Hadapan Insan Musik Indonesia
JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, bicara mengenai keberadaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang belakangan menjadi perbincangan hangat di industri musik.
Menurut pentolan Kahitna itu, insan musik Indonesia harus bisa berdampingan dengan perkembangan teknologi, termasuk AI.
“Ketika sekarang perkembangan Al sangat luar biasa dan menimbulkan keresahan sebagian teman-teman, sebagian dari kita harus mengakui bahwa kemajuan teknologi ini adalah sesuatu yang kita harus rangkul. Kita harus bisa hidup berdampingan,” kata Yovie dalam diskusi bertajuk Ngopi Santai di Komplek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta Pusat, Kamis, 14 November.
Dalam hal hidup berdampingan dengan AI, Yovie melihat perlunya insan musik mengutamakan nilai-nilai budaya dan mengedepankan berkarya dengan hati.
“Kita punya hati yang bisa menjadi alat bantu,” katanya.
Yovie meyakini para pelaku sektor industri ekonomi kreatif masih bisa relevan dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi tanpa kehilangan identitasnya sebagai orang Indonesia.
Baca juga:
Khusus industri musik, Yovie mengakui masih banyak hal yang harus dikerjakan demi kebaikan seluruh pihak, khususnya terkait royalti musik.
“Saya sering mendapatkan masukan dan keluhan, dan ini menjadi apa yang saya perjuangkan juga, bahwa royalti menjadi salah satu yang memang di lima tahun ini menjadi tugas utama yang harus kita urus,” kata Yovie.
“aini menjadi spirit kita bersama, agar ada semangat baru ke depan, bahwa hal-hal yang belum terselesaikan ini, kita selesaikan bersama,” imbuhnya.
Sebagai informasi, diskusi Ngopi Santai yang diinisiasi Kementerian Kebudayaan, dihadiri 115 undangan dari insan dan pelaku industri musik nasional.
Berbagai fokus penguatan ekosistem musik Tanah Air menjadi pembahasan, yang meliputi advokasi tata kelola dan konvensi musik sebagai upaya pengembangan, pemanfaatan, serta penguatan ekosistem musik di Indonesia.