Bagikan:

JAKARTA - Cholil Mahmud ikut menanggapi penunjukan Yovie Widianto sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif oleh Presiden Prabowo Subianto pada 22 Oktober lalu.

Diketahui bahwa Cholil Mahmud dan Yovie Widianto merupakan pengurus Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI), dimana Cholil menjabat sebagai Direktur Riset dan Pengembangan, serta Yovie menjabat sebagai Ketua Umum.

Cholil berharap keberadaan Yovie di lingkaran pemerintahan dapat berdampak positif bagi industri musik Indonesia, terutama kesejahteraan para musisinya.

“Iya, semoga bisa lah ya, karena kan sekarang Mas Yovie masih di FESMI, dia juga mungkin bisa memberikan strategi apa yang baik buat pemerintah sekarang, untuk memperbaiki situasi (industri musik) ini,” kata Cholil Mahmud saat ditemui di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis, 31 Oktober.

Menurut Cholil, ketidakadilan bagi musisi di Indonesia begitu nyata, sehingga perlu langkah-langkah yang nyata pula untuk memperbaikinya.

“Karena kan ketidakadilannya itu nyata. Ada orang yang lagunya dikumpulkan terus nggak mendapatkan manfaat (ekonomi) dari lagunya itu. Itu kan udah nyata ya,” ujar Cholil.

“Dan banyak musisi-musisi yang lagunya populer, royaltinya pun nggak jelas, mereka sampai sakit-sakitan dan lain-lain. Kayaknya jangan terulang lagi lah,” imbuhnya.

Harapan yang ditaruh di pundak Yovie memang berat, namun pengetahuannya akan masalah-masalah yang dihadapi musisi Indonesia, diharap mampu menjadi pertimbangan pemerintah untuk mengambil kebijakan yang memihak kepada musisi.

“Kita perlu berbenah lebih cepat, dan semoga kecarut-marutan itu bisa dikurangi sedikit-sedikit gitu,” kata pentolan Efek Rumah Kaca itu.

“Saya pikir nggak gampang, tapi seharusnya bisa lah ya. Kita punya satu sistem yang lebih baik dan berharap itu bisa terjadi,” tandasnya.