Bagikan:

JAKARTA - Yovie Widianto menanggapi pemisahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

Diketahui sebelumnya, Teuku Riefky Harsya ditunjuk sebagai Menteri Ekonomi Kreatif, dan Irene Umar ditunjuk sebagai Wakil Menteri (Wamen) Ekonomi Kreatif.

Musisi yang juga Ketua Umum Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI) itu berharap pemisahan tersebut membuat pemerintah lebih progresif untuk kemajuan ekonomi kreatif.

Iya, Kementerian Ekonomi Kreatif dipisah, harapannya Mas Menteri yang baru dan Mba Wamen bisa lebih progresif untuk berjuang berdasarkan apa masalah-masalah yang terjadi di akar rumput, bukan hanya untuk musisi, tapi semua pegiat seni,” kata Yovie Widianto di Pamulang, Tangerang Selatan, Senin, 21 Oktober malam.

Pentolan Kahitna itu punya keyakinan bahwa hal progresif dibutuhkan guna menunjukkan kesenian punya sesuatu yang bisa dibanggakan oleh masyarakat Indonesia.

“Karena saya yakin betul bahwa pada suatu saatnya nanti, ini merupakan sumber kekayaan yang luar biasa,” ujar Yovie.

“Ketika memang secara taktis, dan satu hal secara strategi nasional kita punya sesuatu yang baru yang bisa dibanggakan, yang bisa menyemangati kreator seni dimanapun,” lanjutnya.

Sebagai informasi, Yovie Widianto ikut dipanggil Prabowo ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta pada 15 Oktober.

Saat itu, Yovie menyebut dirinya bakal mendapat tugas untuk memberikan masukan terkait ekonomi kreatif kepada Presiden.

"Saya mungkin lebih pada staf yang melekat kepada Presiden untuk memberikan masukan (terkait ekonomi kreatif)," kata Yovie.

"Saya hanya memberikan masukan kepada Presiden, tugasnya masukan tentang bagaimana industri kreatif ini, berjalan seperti apa, bagaimana strateginya, dan lain-lain," pungkasnya.