Masih Dalam Penyelidikan, Sri Mulyani Ungkap Ada Kasus Penyelundupan Rugikan Negara Capai Rp10,3 Miliar

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ungkapkan dalam periode 4 November sampai dengan 11 November 2024 telah dilakukan 283 kali penindakan penyelundupan terhadap berbagai komoditas garmen, tekstil, mesin elektronik, rokok, miras, dan narkotika dengan perkirakan nilai capai Rp49 miliar.

"Dengan perkirakan mencapai Rp49 miliar dalam satu seminggu dan potensi kerugian negara sebesar Rp10,3 milliar yang masih dalam proses penyelidikan," ujarnya dalam konferensi pers hasil penindakan desk pencegahan dan pemberantasan penyelundupan di bidang kepabeanan dan cukai, Kamis, 14 November.

Sri Mulyani menyampaikan penindakan tersebut dalam rangka mendukung Program Asta Cita Presiden RI bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Bea Cukai, Polri, Kejaksaan, TNI, dan kementerian/lembaga terkait dalam rangka peningkatan pengawasan penyelundupan.

Sri Mulyani menegaskan pemerintah melakukan berbagai upaya penindakan strategis untuk mencegah dan memberantas penyelundupan barang-barang ilegal yang merugikan negara.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator (Menko) untuk bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan menyampaikan hal ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dengan seluruh kementerian lembaga terkait dalam pemberantasan penyelundupan.

"Karena pemerintah sebagai mana target yang telah disanankan ingin menciptakan iklim ekonomi yang sehat sekaligus memastikan keadilan bagi seluruh pelaku usaha industri di dalam negeri kita," jelasnya.

Menurut Budi kasus-kasus tersebut merupakan puncak daripada gunung es dari kasus-kasus penyelundupan yang ada selama ini. Sehingga menjadi komitmen pemerintah dalam rangka terus mengungkap dan mengejar kasus-kasus penyelundupan lainnya.

"Di samping upaya penindakan kita juga melakukan upaya-upaya preventif termasuk memberikan warning di titik-titik rawan jalur penyelundupan serta meningkatkan awareness masyarakat di darah rawan penyelundupan," ujarnya.