AHY: Ketegasan pada Truk ODOL Harus dari Berbagai Pemangku Kepentingan

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, ketegasan terhadap kendaraan dan truk Over Dimension Overload (ODOL/dimensi dan muatan berlebih) harus dari berbagai pemangku kepentingan. Bukan hanya dari Kementerian Perhubungan, tapi dari berbagai pemangku kepentingan.

"Jadi kita ingin tegakkan itu sehingga penegakan aturannya (enforcement) tidak hanya disempurnakan regulasinya, tetapi juga setelah itu diterapkan dengan sungguh-sungguh. Bahkan ada reward and punishment yang bisa dipahami oleh semua pihak, termasuk oleh pelaku industri dan dunia usaha. Karena sekali lagi jangan sampai atas nama efisiensi, atas nama supaya murah dan lain sebagainya, kemudian mengorbankan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan di manapun," ujar AHY di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu, 13 November. 

Dia menambahkan bahwa pemerintah saat ini terus mencari dan menggodok solusi yang baik terhadap kendaraan dan truk ODOL.

"Tetapi kita juga paham bahwa untuk meyakinkan pertumbuhan ekonomi yang baik juga harus dicari solusi yang baik. Oleh karena itu kami terus menggodok ini dan sedang dikeluarkan lebih lanjut dan mungkin bisa dijelaskan lebih lanjut," katanya.

AHY menyampaikan bahwa dirinya telah membahas permasalahan truk dan kendaraan ODOL ini bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi terkait penegakan regulasi terhadap truk serta kendaraan ODOL.

Truk dan kendaraan ODOL seringkali bukan hanya mengganggu tapi juga mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan yang tidak kecil dampaknya, karena korban jiwa itu tidak ada yang mengalahkan kalau sampai terjadi korban jiwa baik pengendara maupun orang lain di jalan-jalan besar maupun di jalan-jalan kecil.

"Belum lagi kerugian material yang menjadi dampaknya. Oleh karena itu, tentu kita ingin menata ini secara serius. Saya sudah sampaikan dan tegaskan bahwa kita jangan sampai lagi mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama," kata AHY.

Dalam kesempatan sama, Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana mengatakan bahwa dari beberapa kecelakaan yang terjadi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga melakukan evaluasi. Salah satunya adalah kendaraan ODOL. Kemenhub di bawah koordinasi Menko Bidang Infrastruktur sedang mencari cara bagaimana menertibkan masalah ODOL tersebut.

"Pertimbangannya adalah faktor keselamatan dan keamanan. Kita akan segera mulai untuk segera dibuat dan dilakukan dengan sosialisasi-sosialisasi. Memang selain faktor kendaraan juga faktor manusia. Kita akan mencoba mengingatkan lagi masyarakat untuk tetap berdisiplin lalu lintas," kata Suntana.