Bagikan:

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 11.553 orang hingga Selasa 12 November.

“Untuk pengungsian, tercatat sampai hari ini ada 11.553 orang, sekarang ada di delapan titik pengungsian terpusat,” ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers di gedung BNPB, Jakarta Timur.

Suharyanto memerinci, dari delapan lokasi pengungsian tersebut, ada enam lokasi di Kabupaten Flores Timur dan dua lokasi di Kabupaten Sika. Rencananya, dua lokasi yang ada di Kabupaten Sika ini akan dipindahkan ke Kabupaten Flores Timur.

“Kenapa dipindahkan? Karena abu itu mengarahnya ke barat dan barat daya, sehingga tempat pengungsian di Kabupaten Sika ini terdampak abu,” tandas Suharyanto.

Suharyanto menyebutkan, lokasi pengungsian ini akan dibedakan sesuai kategori. Hal ini merupakan arahan langsung dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka seusai memimpin rapat percepatan penanggulangan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa kemarin.

“Tadi Bapak Wapres langsung memimpin rapat, memberikan arahan-arahan, bahkan beliau minta harus dibedakan di tempat pengungsian antara yang umum, antara yang lansia, antara yang hamil, antara yang menyusui dan anak-anak,” pungkasnya.

Suharyanto menjelaskan, arahan tersebut diberikan agar pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasar para pengungsi bisa tepat sasaran. Menurut dia, per hari ini belum ada keluhan terkait pelayanan dasar makan, minum, dan air bersih.

“Kami pastikan per hari ini belum ada keluhan terkait dengan pelayanan dasar makan, minum, air bersih. Namun, yang akan terus dilengkapi adalah MCK. Dari MCK tadi ada beberapa keluhan untuk dilengkapi, tetapi kami pastikan ini akan terus dilengkapi,” tandasnya.