JAKARTA - Iran akan mengejar apa pun yang dapat mengamankan kepentingannya, kata juru bicara Pemerintah Fatemeh Mohajerani pada Hari Selasa.
Itu dikatakan oleh Mohajerani saat ditanya apakah akan ada perundingan langsung dengan pemerintahan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.
"Apa pun yang dapat mengamankan kepentingan negara dan nilai-nilai revolusi akan dikejar oleh pemerintah," kata Mohajerani kepada seorang wartawan, menurut Iranian Student News Agency, dilansir dari Reuters 12 November.
Belum ada laporan Donald Trump atau timnya merencanakan perundingan semacam itu, saat ia bersiap untuk kembali menjadi Presiden AS usai memenangi pemilihan Selasa pekan lalu.
Trump secara sepihak menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 dengan negara-negara besar dunia selama masa jabatan sebelumnya pada tahun 2018, menerapkan kembali sanksi yang berdampak parah pada ekonomi Iran.
"Kampanye tekanan maksimum Trump telah gagal, meskipun orang-orang telah terbebani olehnya. Yang penting adalah tindakan dan bukan kata-kata, tetapi kami menyarankan Trump untuk mempertimbangkan kegagalan kebijakan masa lalunya," jelas Mohajerani.
BACA JUGA:
Diketahui, pembicaraan tidak langsung antara Washington dan Teheran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir telah dimulai di bawah pemerintahan Presiden AS Joe Biden, tetapi terhenti.
Iran secara resmi masih menjadi bagian dari kesepakatan tersebut, tetapi telah mengurangi komitmen untuk menghormatinya karena sanksi AS yang kembali dijatuhkan pada Teheran.