Bagikan:

JAKARTA - Perserikatan Bangsa Bangsa mengatakan 85 persen upayanya untuk mengoordinasikan konvoi bantuan dan kunjungan kemanusiaan ke Gaza utara ditolak atau dihalangi oleh otoritas Israel bulan lalu.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan telah mengajukan 98 permintaan kepada otoritas Israel untuk izin melintasi pos pemeriksaan di sepanjang Lembah Gaza, tetapi hanya 15 yang dikabulkan, menurut juru bicara PBB Stephane Dujarric, dikutip dari WAFA 12 November.

Dujarric mengatakan OCHA "prihatin tentang nasib warga Palestina yang tersisa di Gaza utara saat blokade berlanjut dan mendesak Israel untuk membuka daerah itu untuk operasi kemanusiaan sejauh yang diperlukan mengingat kebutuhan yang sangat besar."

Dia menunjukkan, "selama tiga hari terakhir, tim dari OCHA, badan hak asasi manusia PBB, penjinak ranjau dan kelompok kemanusiaan lainnya telah mengunjungi sembilan lokasi di Kota Gaza untuk menilai kebutuhan ratusan keluarga yang mengungsi, banyak di antaranya kembali ke Gaza utara."

Dalam laporan baru yang diterbitkan pada Hari Senin, OCHA mengatakan organisasi kemanusiaan mengajukan 50 permintaan kepada otoritas Israel untuk memasuki Gaza utara pada Bulan Oktober, 33 di antaranya ditolak dan delapan diterima tetapi menghadapi kendala, termasuk penundaan, yang mencegah mereka menyelesaikan tugas mereka, menurut juru bicara tersebut.

Diketahui, ini terjadi pada saat kelaparan yang tidak diumumkan di Gaza utara semakin parah, dengan lebih dari 50 hari pasukan pendudukan Israel mencegah masuknya bantuan atau barang apa pun kepada ratusan ribu penduduk yang terjebak di sana, yang menurut badan-badan PBB, menjadi sasaran kampanye genosida paling kejam untuk melenyapkan mereka melalui pembunuhan dan pemindahan paksa.