Ruben Dias Kampanyekan Anti-Perundungan di Inggris Raya

JAKARTA - Gerakan anti-perundungan kian masif di Inggris Raya mengingat semakin banyaknya korban berjatuhan, terutama anak-anak.

Data dari Aliansi Anti-Perundungan, perundungan (bullying) tak hanya terjadi secara langsung, tapi juga dalam aktivitas daring (online).

Mengambil data yang ditarik pada Maret 2023, aliansi tersebut memperkirakan sebanyak 1.544.000 anak-anak berusia 10 hingga 15 tahun (34,9 persen) mengalami perilaku perundungan secara langsung.

Lalu, sebanyak 847.000 anak-anak (19,1 persen) mengalami perilaku perundungan daring. Angka tersebut tidak ada perbedaan signifikan dibandingkan dengan data yang ditarik pada Maret 2020.

Lebih dari separuh anak-anak tersebut memberi tahu orang tua atau wali mereka tentang perundungan yang dialami. Namun, cuma 18,1 persen yang mengalami perundungan daring dan 14,7 persen yang mengalami perundungan langsung tidak memberi tahu siapa pun.

Kondisi darurat tersebut membuat salah satu pemain sekaligus deputi kapten Manchester City, Ruben Dias, ikut dalam gerakan anti-perundungan di Inggris Raya.

Dia tampak turut serta dalam kampanye anti-perundungan bersama Asosiasi Anti-Perundungan di Gedung Parlemen Inggris Raya, House of Lords, belum lama ini.

"Dorongan terbesar saya adalah kata respek," katanya saat menemui wartawan di luar House of Lords, menjelaskan mengapa ia ingin menjadi bagian dari gerakan tersebut.

"Kata kebaikan juga, tetapi terutama rasa respek. Saya pikir ketika Anda menggabungkan anti-perundungan dengan rasa hormat, itu masuk akal. Jika ada titik awal dan titik akhir, itulah kata yang akan saya pilih," tutur Ruben Dias.

Ia menambahkan bahwa ia berharap keterlibatannya dapat membantu mengurangi perundungan di sekolah.

Dia menaruh harapan perundungan terhadap anak-anak berkurang drastis hingga tidak ada sama sekali.

Soalnya, Ruben Dias khawatir ketika nanti anaknya sudah memasuki usia sekolah jika perundungan masih marak.

"Saya masih belum punya anak, tetapi mudah-mudahan suatu hari nanti saya akan punya."

"Anda mulai berpikir, kapan saya harus memberinya telepon? Haruskah saya memberinya telepon? Hal-hal ini mengkhawatirkan. Semakin Anda memikirkannya, semakin mengkhawatirkannya," kata pemain Timnas Portugal tersebut.

Kekhawatiran Ruben Dias tak cuma soal perundungan, tapi juga kejahatan terhadap anak.

Aliansi Anti-Perundungan Inggris Raya membeberkan fakta yang membuat miris. Mengambil data Maret 2023, Survei Kejahatan Anak Usia 10 hingga 15 Tahun untuk Inggris dan Wales (CSEW) menunjukkan bahwa 92,6 persen anak-anak mengakses internet setiap hari atau hampir setiap hari.

Sebanyak 58,1 persen di antaranya menghabiskan tiga jam atau lebih sehari untuk mengakses internet pada hari sekolah biasa. Catatan itu meningkat dari 47,6 persen pada Maret 2020.

Lebih dari sepertiga (35,0 persen) anak-anak tersebut menerima permintaan pertemanan daring dari seseorang yang tidak mereka kenal. Lalu, sebanyak 8,5 persen telah membagikan lokasi mereka secara publik pada tahun lalu.

Diperkirakan 19,2 persen anak-anak berbicara atau bertukar pesan dengan seseorang secara daring yang belum pernah mereka temui langsung sebelumnya.

Kemudian sebanyak 4,4 persen bertemu secara langsung dengan seseorang yang mereka ajak bicara secara daring.

Hampir 1 dari 10 (9,5 persen) anak-anak berusia 13 hingga 15 tahun menerima pesan seksual dari data tahun lalu (tidak ada perbedaan signifikan dibandingkan dengan data Maret 2020). Lebih dari tiga perempat dari mereka (76,7 persen) menerimanya lebih dari satu kali.