Bagikan:

JAKARTA - Bek Manchester City, Ruben Dias, membentak seorang jurnalis selepas laga melawan Liverpool pada Minggu, 1 Desember 2024, di Anfield.

Dias bersama rekan-rekannya meninggalkan Anfield dengan kecewa setelah kalah 0-2 pada pekan ke-13 Liga Inggris 2024.

Viaplay TV berniat melakukan wawancara kepada Dias setelah laga. Mereka bertanya tentang bagaimana para pemain Manchester City berencana mengambil tanggung jawab atas penampilan buruk mereka.

Pertanyaan itu ternyata menyebabkan tanggapan tegang dari pemain internasional Portugal itu.

"Anda tahu bahwa Anda sedang berbicara dengan salah satu pemain dari salah satu tim di dunia yang paling banyak menang dalam beberapa tahun terakhir?"

"Pikirkan itu dan pastikan bahwa kami tahu bagaimana menghadapinya," kata Dias dilansir ESPN.

Dias kemudian memamerkan bahwa Manchester City telah memenangi enam dari tujuh gelar Liga Inggris terakhir.

Dia pun kesal hasil buruk timnya belakangan membuat The Citizens seolah-olah sebagai terjelek di seantero Inggris saat ini

Memang, saat ini Manchester City terlempar ke posisi kelima klasemen liga alias keluar dari zona Liga Champions, berselisih 11 poin dari Liverpool di puncak.

Namun, sang bek tengah yakin bahwa klubnya akan bangkit. Toh, perjalanan liga masih panjang dan terlalu dini untuk menilai Manchester City.

"Saya tidak akan berbicara tentang detail kecil, tetapi fokus pada gambaran yang lebih besar."

"Meskipun itu adalah momen sulit, saya melihat banyak karakter. Saya melihat para penggemar di belakang kami. Itulah satu-satunya cara kami akan melewatinya."

"Ini hanyalah bagian dari warisan kami. Kami telah memenangi begitu banyak hal. Kami masih berada di tempat kami berada dan ini terjadi."

"Kami telah mampu menjadi serbabisa, beradaptasi, terus maju, berpikir satu pertandingan pada satu waktu. Itulah yang perlu kami lakukan untuk kembali," tutur Dias lagi.

Ruben Dias menegaskan bahwa Manchester City tahu cara mengatasi keterpurukan mereka saat ini.

The Citizens akan menyetop tujuh laga tanpa kemenangan beruntun terakhir, enam kekalahan dan satu seri, di semua ajang. Sepanjang periode negatif itu, mereka kebobolan 19 gol.

Empat kekalahan di antaranya terjadi di Liga Inggris secara berturut-turut, hasil buruk pertama sejak 2008.