Gibran Rakabuming Raka Terang-terangan Ingin Maju di Pilkada Solo dalam Memori Hari Ini, 10 November 2019
JAKARTA – Memori hari ini, lima tahun yang lalu, 10 November 2019, Gibran Rakabuming Raka terang-terangan ingin maju sebagai Cawalkot dalam Pilkada Solo 2020. Gibran mengungkap keinginannya maju karena ingin membangun Kota Solo.
Ia mengunggap sudah saatnya anak muda memimpin. Sebelumnya, anak Presiden Joko Widodo (Joko) diketahui aktif dalam dunia bisnis. Fokus itu membuat Gibran tak ingin masuk politik. Jokowi pun berkali-kali pula menjawab anaknya belum saatnya masuk gelanggang politik.
Presiden Jokowi pernah dianggap sebagai sosok inspiratif karena membiarkan anaknya menekuni pekerjaan di luar politik. Anak-anaknya belum berniat masuk politik. Mereka memilih jalan hidup sebagai pebisnis.
Jalan itu dianggap sebagai bentuk kecintaan mereka kepada dunia bisnis. Gibran Rakabuming Raka, misalnya. Putra Jokowi itu kerap menjadi sasaran pertanyaan terkait kariernya di masa yang akan datang.
Gibran dengan mantap menyebut dirinya tak tertarik ke politik dari awal periode pertama orang tuanya jadi pemimpin Indonesia. Ia fokus saja membangun ragam bisnis. Boleh jadi masuk politik bisa merusak ekstensinya di dunia bisnis. Sebab, bisnis akan sulit diurusnya.
Baca juga:
- Ridwan Kamil Tunaikan Nazar Cukur Botak Imbas Persib Juara ISL dalam Memori Hari Ini, 9 November 2014
- Kominfo Batal Blokir WhatsApp dalam Memori Hari Ini, 8 November 2017
- Penghayat Kepercayaan Resmi Masuk Kolom Agama di KTP dan KK dalam Memori Hari Ini, 7 November 2017
- Memori Hari Ini, 5 November 2016: Kehebohan Aksi 411 Bela Islam Tersiar Hingga Malaysia
Gibran pun konsisten memilih jalur bisnis. Ia bak tak menginginkan posisi politik. Pertanyaan yang sama berkali-kali dilontarkan. Kadang membuat Gibran acuh tak acuh kepada awak media. Jokowi pun selalu menyangkal anaknya dalam waktu dekat masuk politik.
Jokowi pada prinsipnya tak melarang anaknya masuk gelanggang politik. Ia tak pernah pula memaksa anaknya masuk politik. Anaknya mau jadi Wali Kota atau lainnya silakan saja. Jokowi membebaskan saja anaknya mau bekerja dalam bidang apa saja.
Jokowi pun menganggap jadi Wali Kota tak mudah. Ia merasa figur anaknya belum begitu populer. Urusan Gibran dapat suara besar diragukan.
"Kalau tahu-tahu besok pagi bilang: Pak saya kepingin jadi wali kota, siapa tahu. Minggu depan bilang: Pak saya siap jadi wali kota. Kalau ditanya itu, saya akan bilang, ya jadi saja. Sampai detik ini, saya melihat anak-anak saya tidak tertarik ke dunia politik. Gibran, Kaesang, maupun yang lain senangnya di dunia usaha," kata Jokowi dikutip laman Tribunnews, 18 Juli 2019.
Belakangan isu Gibran jadi kandidat kuat maju di Pilkada Solo 2020 muncul. Indikasi itu muncul karena Gibran mendaftarkan diri sebagai anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Juli 2019. Pendaftaran itu membuat banyak orang berspekulasi Gibran akan diusung oleh PDIP.
Gibran pun mendapatkan banyak pertanyaan dari awak media. Gibran pun akhirnya buka suara pada 10 November 2019. Ia terang-terangan ingin maju dalam Pilkada Solo tahun depan. Gibran tak pernah berpikir itu adalah dinasti politik.
Gibran merasa terpanggil saja untuk membangun Kota Solo. Ia ingin menghidupi orang banyak. ia menganggap satu-satunya yang dapat mengubah masa depan Kota Solo adalah anak muda. Bukan para golongan tua.
Keinginan Gibran pun menuai kritik. Gibran dianggap membawa aroma dinasti politik. Ia dianggap pula memanfaatkan kuasa ayahnya yang notabene Presiden Indonesia.
"Orang bilang, kenapa Mas kamu enggak nunggu Jokowi selesai jadi Presiden dulu? Kelamaan. Ya momennya itu sekarang (maju Pilkada). Mungkin orang bilang dinasti politik segala macam. Saya kan ikut kontestasi, bisa dipilih bisa tidak.”
“Bisa kalah, bisa menang. Kalau dinasti politik, mungkin saya kemarin minta jadi menteri atau apa saja. Kalau yang mengubah bukan anak muda tidak akan bisa, karena ini jadi momen anak muda, anak muda jadi penggerak bukan objek yang digerakan," kata Gibran saat acara talkshow Banteng Muda Indonesia (BMI) di kawasan Matraman, Jakarta Timur sebagaimana dikutip laman kompas.com, 19 November 2019.