Suporter Israel Diserang, Amsterdam Larang Demonstrasi 3 Hari

JAKARTA - Amsterdam, Belanda, melarang demonstrasi selama tiga hari sejak Jumat setelah serangan terhadap pendukung sepak bola Israel. Israel mengirim pesawat untuk menerbangkan suporter Maccabi Tel Aviv pulang ke rumah usai bentrokan.

Wali Kota Femke Halsema mengatakan para fans Maccabi diserang, dianiaya dan dilempari kembang api di sekitar kota. Polisi antihuru-hara turun tangan untuk melindungi mereka dan mengawal mereka ke hotel. Dilaporkan lima orang dirawat di rumah sakit.

Video di media sosial menunjukkan polisi antihuru-hara beraksi, dengan beberapa penyerang meneriakkan hinaan anti-Israel. Beberapa rekaman juga menunjukkan pendukung Maccabi Tel Aviv meneriakkan slogan-slogan anti-Arab sebelum pertandingan Kamis malam.

“Kami melihat banyak demonstrasi, banyak orang berlarian. Benar-benar menakutkan,” kata Joni Pogrebetsy, seorang penggemar sepak bola asal Israel yang berada di Amsterdam untuk menonton pertandingan tersebut dilansir Reuters, Jumat, 8 November.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel mengirim pesawat ke Belanda untuk membawa pulang para penggemar.

Insiden antisemitisme telah meningkat di Belanda sejak Israel melancarkan serangannya ke Gaza setelah serangan terhadap Israel oleh kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023.

Banyak organisasi dan sekolah Yahudi melaporkan ancaman dan surat kebencian.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perintah untuk mengirim pesawat diambil setelah "insiden yang sangat kejam" yang menargetkan warga Israel setelah pertandingan antara Maccabi dan Ajax Amsterdam, yang secara tradisional diidentifikasi sebagai klub Yahudi.

Video yang diverifikasi oleh Reuters menunjukkan sekelompok pria berlari di dekat stasiun pusat Amsterdam, mengejar dan menyerang pria lain, ketika sirine polisi dibunyikan.

Namun, video terverifikasi lainnya menunjukkan para penggemar Maccabi menyalakan suar dan meneriakkan “Ole, ole, biarkan IDF menang, kami akan menghajar orang-orang Arab”, mengacu pada Pasukan Pertahanan Israel.