PT Timah Industri Dukung Rencana Kemenperin Bentuk Material Center

JAKARTA - PT Timah Industri menyatakan dukungannya atas inisiatif pemerintah melalui Kementerian Perindustrian untuk membentuk Material Center.

Direktur PT Timah Industri, Amin Haris mengatakan, pihaknya menyambut baik langkah pemerintah yang menginisiasi pusat bahan baku ini menjadi induk inovasi dan distribusi bahan baku yang terkoordinasi dengan baik.

"Kami mendukung penuh langkah strategis ini, karena akan memberikan dampak yang baik untuk industri tembaga dan timah di dalam negeri," kata Amin, Jumat, 8 November.

Menurut Amin, pemusatan bahan baku melalui Material Center ini akan meningkatkan penyerapan logam timah dan tembaga di dalam negeri.

"Melalui Material Center diharap dapat mendukung peningkatan penyerapan produk hilirisasi timah produksi kami, PT Timah Industri, yaitu tin solder dan tin chemical sehingga meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," ujar Amin.

Diketahui, Kemenperin terus memperkuat hilirisasi dan meningkatkan daya saing industri tembaga dan timah nasional yang memilki peran penting dalam mendukung industri hilir.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta mengatakan, pembentukan Material Centre untuk tembaga dan timah bertujuan pendistribusian dan induk inovasi.

“Material Center ini akan mendukung hilirisasi, mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku, serta memperkuat efisiensi rantai pasok sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekspor produk bernilai tambah tinggi,” kata Setia.

Setia menyebut, salah satu tantangan utama dalam industri tembaga dan timah adalah mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Saat ini, sebagian besar tembaga Indonesia diekspor dalam bentuk konsentrat dengan nilai tambah rendah.

Namun, mulai 1 Januari 2025 konsentrat tembaga dan lumpur anoda akan dilarang ekspornya. Ini merupakan upaya untuk terus mendorong hilirisasi lebih lanjut. Di sisi lain, timah banyak diekspor dalam bentuk logam timah murni batangan.

“Hilirisasi harus menjadi fokus utama untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi, seperti katoda tembaga, tin plate, dan produk hilir lainnya. Hal ini juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di pasar internasional,” tandas dia.