Geologi ESDM Sebut Sebaran Awan Panas Gunung Lewotobi Masih Bahayakan Penerbangan di NTT
JAKARTA - Sebaran awan panas erupsi Gunung Lewotobi dinilai masih membahayakan bagi keselamatan aktivitas penerbangan sehingga sejumlah bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) belum direkomendasikan untuk beroperasi.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan, tercatat sejak pukul 01.25 Wita dini hari tadi sampai dengan siang ini setidaknya ada sebanyak empat kali erupsi susulan dengan durasi 1.770 detik.
Laporan yang diterima dari tim vulkanologi Badan Geologi di Flores Timur mendapati tinggi kolom abu berkisar satu kilometer sampai lebih dari lima kilometer ke udara dari bagian puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki.
“Kemudian sebaran abunya yang tebal itu mengarah ke utara sampai barat laut. Dan itu menimbulkan penutupan lagi bandara dari Maumere, Ende, Kupang dan sebagainya,” kata dia saat ditemui di Jakarta, Jumat, 8 November, disitat Antara.
Baca juga:
- Projo Pasang Badan untuk Budi Arie soal Isu Terlibat Judi Online Komdigi
- KPK Cari Bukti Bos PT Taspen Kantongi Uang Terima Kasih dari Perusahaan Sekuritas
- Trump Menang Pilpres AS, Komisi I DPR RI: Tak Masalah dengan Prabowo yang Bela Palestina
- KPK soal Paman Birin Belum Masuk DPO: Ada Waktunya, Pencarian Masih Dilakukan
Tim ahli vulkanologi Badan Geologi mengindikasikan penerbangan udara di NTT dan sekitarnya akan istirahat cukup lama jika melihat karakteristik aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang saat ini sudah di luar dari standar normalnya atau overscale.
Wafid menjelaskan bahwa hal tersebut salah satunya dilihat dari adanya perubahan strombolian ke arah eksplosif mulai dari Januari- Oktober kemudian aktivitas tremor kegempaannya masih berlangsung secara terus menerus sampai dengan hari ini.
“Nah proses-proses perubahan ini yang menjadi tantangan buat kami untuk memberikan rekomendasi yang lebih detail lagi nanti kepada publik. Sementara ini yang perlu disampaikan,” tandasnya.