5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan saat Berpacaran dengan Janda atau Duda

YOGYAKARTA – Berpacaran dengan seseorang yang telah berpisah atau kehilangan pasangannya, memiliki tantangan tersendiri. Karena berpacaran dengan janda atau duda perlu penyeimbangan antara harapan dan kesedihan. Tentu seseorang yang Anda pacari masih mengenang tentang pasangannya terdahulu. Tanpa pertimbangan yang bijak, emosi bisa campur-aduk dan terasa menakutkan. Maka, sebagai bahan refleksi, berikut hal yang perlu dipertimbangkan saat berpacaran dengan janda atau duda.

1. Mengenali beban emosional yang masih tersisa

Mungkin bagi sebagian orang, akan terasa menakutkan memulai hubungan dengan seseorang yang telah kehilangan pasangannya, menurut terapis keluarga dokter Kathryn Smerling, Ph.D., LSCW. Ini karena mereka mengalami peristiwa yang besar dan orang baru yang akan menjadi pasangannya takut dibandingkan atau bersaing dengan pasangan sebelumnya.

Berkencan dengan seorang duda atau janda memang memiliki tantangan tersendiri, tetapi hal itu juga dapat mengarah pada hubungan yang bermakna dan memuaskan dengan seseorang yang istimewa. Berpacaran dengan duda atau janda, membutuhkan perpaduan antara belas kasih dan harapan.

Mereka mungkin memiliki beban emosional yang berat. Mereka mungkin berjuang melawan perasaan sedih atas kehilangan, serta rasa bersalah karena membuka hati kepada seseorang yang baru. Kuncinya adalah menghargai emosi-emosi ini sambil menciptakan ruang untuk pengalaman dan kenangan baru sebagai pasangan.

Ilustrasi hal yang perlu dipertimbangkan saat berpacaran dengan janda atau duda (Freepik)

2. Memahami perspektif janda atau duda

Pertimbangan saat berkencan dengan seorang janda atau duda adalah mencoba memahami pengalaman emosional mereka saat mereka memulai hubungan baru. Kesedihan yang tidak linier dan pengalaman setiap orang yang unik, berarti bahwa proses berpacaran mungkin memiliki pola yang berbeda-beda.

"Tidak ada alasan untuk terburu-buru dalam proses berduka, terutama untuk tidak membebani kewajiban dan harapan eksternal," kata Alex Dimitriu, MD, seorang psikiater bersertifikat dilansir VerywellMind.

Tak sedikit janda atau duda merasa bersalah karena kegagalan atau ditinggal mati pasangannya. Hanya karena seseorang mungkin merasa "siap" untuk mulai berkencan lagi, bukan berarti proses berduka telah berakhir. Awal hubungan baru sering kali menimbulkan perasaan yang rumit. Jadi, jangan terburu-buru dalam dinamika hubungan. Dekati dengan lambat dan hati-hati karena dua belah pihak membutuhkan penyesuaian diri dengan perubahan besar dalam hidup.

3. Komunikasi dan memberi dukungan

Menjalani emosi yang ditimbulkan dari kesedihan terkadang membutuhkan komunikasi yang kuat. Ini penting untuk hubungan sehat. Tetapi lebih penting lagi ketika Anda menjalin hubungan dengan seseorang yang masih memproses kehilangan pasangannya. Perpisahan atau kehilangan tentu saja bukan tidak menimbulkan rasa sedih. Seringnya kesedihan tersebut sulit dibicarakan. Lalu, apapun yang terjadi, bahkan ketika keadaan menjadi berat, Anda harus siap untuk berkomunikasi dengan baik.

Ilustrasi hal yang perlu dipertimbangkan saat berpacaran dengan janda atau duda (Freepik)

Saran coach bersertifikat Whitney Allen, jatuh cinta dengan seorang duda atau janda perlu memahami adanya kecukupan cinta untuk pasangan sebelumnya dan yang baru. Ini bisa jadi rumit kalau ada persaingan. Kesabaran juga penting, tambah Allen. Berkomunikasi tentang masa lalu dengan terbuka dan jujur juga penting. Beri tahu mereka bahwa Anda merasa nyaman berbicara tentang pengalaman mereka dan akan memberi dukungan untuk mereka. Penting juga menghormati batasan serta menciptakan ruang aman untuk berbagi jika mereka mau.

4. Menavigasi dinamika hubungan

Penting diingat, pasangan Anda yang berstatus janda atau duda mungkin juga memiliki orang-orang yang mengalami kehilangan, mungkin anak-anak atau keluarga besar. Mungkin ada saat-saat ketika Anda merasa seperti bersaing. Tetapi jangan merasa buruk atau terintimidasi. Yang penting diingat, kehadiran Anda tidak menghapus kenangan mereka.

Kalau pasangan Anda yang janda atau duda harus bergantian membersamai anak-anak dengan mantan pasangannya, mungkin dinamikanya rumit. Anak-anaknya bisa jadi sangat protektif. Tetapi saran Smerling, jangan mencoba menggantikan ayah atau ibu mereka. Cobalah kembangkan hubungan Anda sendiri yang didasari masa kini, bukan apa yang terjadi sebelumnya. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah bersikap hormat, sabar, dan berempati. Berfokuslah untuk menciptakan kepercayaan sehingga Anda dapat membangun hubungan yang positif dengan anak-anak pasangan Anda.

5. Membangun fondasi yang kuat

Selain menetapkan batasan jelas dan penuh rasa hormat, buat juga alur komunikasi yang terbuka. Bersikaplah transparan satu sama lain untuk membangun fondasi yang didasarkan pada kepercayaan. Perlu diketahui, kepercayaan penting untuk hubungan yang sehat, termasuk saat Anda berpacaran dengan seseorang janda atau duda.

Kepercayaan membutuhkan waktu, dan kesedihan yang berkepanjangan dapat membuat proses itu sedikit lebih rumit dan berjalan lambat. Anda berdua akan membutuhkan waktu untuk merasa aman. Anda dapat mendukung proses ini dengan bersabar, berbicara terbuka tentang apa yang Anda rasakan, dan mengatasi kekhawatiran yang mungkin Anda miliki. Dengan berkomunikasi dengan jelas, Anda dapat menghindari kesalahpahaman yang dapat menghalangi hubungan Anda.

Selain lima hal yang perlu dipertimbangkan ketika berpacaran dengan janda atau duda di atas, penting juga menciptakan tradisi baru untuk dilakukan sebagai pasangan. Ini mungkin untuk menciptakan kenangan baru bersama. Misalnya dengan terlibat dalam hobi bersama, bepergian bersama, atau sekedar menghabiskan waktu bersama.