JAKARTA - Menjalin hubungan dengan seorang single mom bukanlah hal yang mudah. Sebab akan sangat berbeda jika berpacaran dengan pasangan yang sama-sama lajang. Perbedaan yang dirasa bisa berupa intensitas waktu berkencan yang tak leluasa atau bisa juga menghadapi suasana hubungan yang berbeda.
Jika Anda sedang menjalin hubungan dengan seorang single mom, berikut beberapa hal yang diperhatikan agar hubungan Anda bisa berlangsung lama seperti dilansir dari Very Well Mind, Selasa, 21 Mei.
Menyadari perbedaan
Saat berkencan dengan seorang ibu tunggal, sangat penting menyesuaikan ekspektasi Anda. Dalam hubungan lain, Anda mungkin bisa mengukur perasaan seseorang terhadap Anda berdasarkan seberapa banyak waktu dan energi yang mereka curahkan untuk Anda dalam hubungan.
Saat Anda berkencan dengan orang tua tunggal, hal ini belum tentu terjadi. Mereka mungkin tidak punya waktu untuk bertemu sesering yang Anda inginkan. Waktu yang dimiliki single parent itu terbatas. Dan sebagian besar energi dihabiskan mengurus anak-anak. Oleh sebab itu, Anda perlu mencari tolak ukur lain dalam menilai rasa cinta pasangan terhadap Anda.
Anak merupakan prioritas single mom
Bagi single parent, anak merupakan prioritas utama. Jadi, sebagai pasangan sangat lah penting memahami dan menerima fakta ini. Pun, sebaiknya Anda menghormati kedekatan hubungan antara anak dan orang tua, lalu membiarkan pasangan menavigasi berbagai hal dengan cara yang membuat mereka dan anak-anaknya merasa nyaman. Sebagai langkah awal, Anda juga bisa ikut mencurahkan perhatian pada anak pasangan. Ini membantu mempererat hubungan dan mencegah timbulnya rasa cemburu.
Jujur dan terbuka
Apakah Anda berniat menjalin hubungan dengan pasangan untuk jangka panjang hingga ke pelaminan? Apakah Anda juga siap ikut membesarkan anak-anak pasangan? Kebanyakan single parent ingin mengetahui jenis komitmen apa yang Anda cari dari mereka, dan seberapa besar komitmen itu.
Apapun yang Anda rasakan, alangkah lebih baik bersikaplah jujur dan komunikatif saat mulai berkencan. Menerapkan komunikasi jujur sejak awal memberikan manfaat lain dalam hubungan, seperti memperkuat ikatan hubungan.
Tawarkan dukungan emosional
Ibu tunggal berada di bawah tekanan yang sangat besar dalam hal mencukupi kebutuhan finansial dan emosional anak-anaknya. Jadilah tipe pasangan yang bisa mendengarkan tanpa berusaha menyelesaikan setiap masalah. Menawarkan dukungan dan dorongan membantu Anda membangun ikatan yang lebih kuat.
Mempraktikkan teknik mendengar secara aktif membantu Anda menjadi pasangan yang suportif secara emosional. Mendengarkan secara aktif melibatkan kehadiran penuh dalam percakapan. Pendengar aktif bersifat netral dan sabar, bahkan kadang mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi lebih lanjut atau meringkas apa yang dikatakan guna menunjukkan bahwa mereka memahaminya.
BACA JUGA:
Jadi orang yang bisa dipercaya
Pasangan Anda mungkin pernah mengalami situasi di mana dia bergantung pada seseorang yang tidak dapat dipercaya. Bedakan diri Anda dengan menjadi seseorang yang dapat dipercaya.
Kepercayaan adalah landasan penting dalam hubungan apa pun. Anda dapat membangunnya dengan menjadi partner yang dapat diandalkan dan menepati janji. Sehingga memperkuat rasa percaya pasangan terhadap Anda.
Jangan Mendisiplinkan Anak
Saat berkencan, biarkan pasangan yang mendisiplinkan anak-anaknya. Jika Anda mengkhawatirkan perilaku anak, bicarakan hal tersebut secara pribadi dengan pasangan. Jangan pernah mencoba menangani masalah ini sendiri tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan mereka.
Jika Anda memiliki kekhawatiran besar mengenai pendekatan pasangan terhadap disiplin, otonomi, atau dinamika keluarga. Hubungan tersebut mungkin bukan yang terbaik bagi Anda, terutama jika berharap suatu hari nanti memiliki anak sendiri.