Jepang Luncurkan Satelit Kayu Pertama ke Luar Angkasa
JAKARTA – Teknologi satelit terus berkembang dan Jepang berusaha menciptakan inovasi baru. Sejumlah peneliti di negara tersebut berhasil membuat satelit kayu pertama di dunia yang diberi nama Lignosat.
Berasal dari bahasa Latin, satelit ini dikembangkan oleh para ilmuwan di Universitas Kyoto dan perusahaan bernama Sumitomo Forestry. Satelit ini juga telah diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 4 November lalu melalui misi kargo NASA.
Lignosat diangkut oleh pesawat antariksa Dragon milik SpaceX. Sekitar 400 kilometer dari Bumi, satelit ini dilepaskan untuk menjalani uji coba awal. Selama berada di orbit, para peneliti akan mengamati apakah kayu ini mampu bertahan di lingkungan yang ekstrem.
Jika proses pengujiannya berhasil, para peneliti akan mengembangkan lebih banyak model satelit berbahan kayu. Lignosat diyakini memiliki ketahanan yang baik dan mampu meminimalisir masalah lingkungan antariksa, seperti isu puing-puing yang terus bertambah setiap tahunnya.
“Dengan kayu, material yang dapat kita produksi sendiri, kita akan mampu membangun rumah, hidup, dan bekerja di luar angkasa selamanya,” kata Takao Doi, astronot sekaligus ilmuwan Universitas Kyoto, dikutip dari CNN.
Baca juga:
Menurut pengakuan Doi, satelit kayu ini sudah memiliki sertifikasi dari NASA sehingga bisa ikut diluncurkan dalam misi kargo. Sertifikasi ini membuktikan bahwa kayu merupakan material yang cocok untuk digunakan di luar angkasa.
Doi menjelaskan bahwa kayu memiliki daya ketahanan yang baik karena luar angkasa berbeda dengan Bumi. Antariksa bebas dari air dan oksigen yang dapat membuat kayu mengalami kebusukan atau kebakaran.
Selain itu, satelit kayu cocok dengan target keberlanjutan perusahaan antariksa, yaitu tidak menghasilkan banyak polusi. Berbeda dengan satelit logam konvensional yang menghasilkan partikel aluminium oksida sehingga memicu lebih banyak polusi saat proses de-orbit.