Presiden Abbas Yakin Donald Trump akan Mendukung Aspirasi Rakyat Palestina

JAKARTA - Presiden Mahmoud Abbas yakin Donald Trump akan mendukung aspirasi rakyat Palestina, saat mengucapkan selamat atas kemenangan politisi Partai Republik itu dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024.

Dalam kabel ucapan selamatnya, Presiden Abbas menyatakan aspirasinya untuk bekerja sama dengan Presiden Trump untuk perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut, menekankan komitmen rakyat Palestina untuk mengejar kebebasan, penentuan nasib sendiri dan kenegaraan, sesuai dengan hukum internasional.

"Kami akan tetap teguh dalam komitmen kami terhadap perdamaian, dan kami yakin bahwa Amerika Serikat akan mendukung, di bawah kepemimpinan Anda, aspirasi yang sah dari rakyat Palestina," katanya dikutip dari WAFA 7 November.

Trump yang berpasangan dengan JD Vance, diproyeksikan mengalahkan Kamala Harris yang berpasangan dengan Tim Walz dari Partai Republik, dikutip dari Reuters.

Trump diprediksi meraih lebih 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk memenangi kursi kepresidenan, dari total 538 suara elektoral yang diperebutkan di_50 negara bagian dan Distrik Columbia.

Hingga Rabu 6.30 pagi ET, Trump mengungguli Harris menurut sejumlah perhitungan mengenai perolehan suara dalam Pilpres AS 2024.

ABC News menempatkan Trump unggul dengan 279 suara elektoral atas Harris yang meraih 223 suara elektoral.

CBS News 275-222 untuk Trump, NBC News 276-222 untuk Trump, FOX News 277-226 untuk Trump, CNN 276-222 untuk Trump, AP 277-224 untuk Trump, Edison Research 279-224 untuk Trump dan Decision Desk 286-226 untuk Trump.

Sementara itu, kelompok militan Hamas mengatakan, mereka akan menilai kepresidenan Trump berdasarkan "posisi dan tindakannya terhadap rakyat Palestina," dikuti dari The Times of Israel.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan Presiden AS yang akan datang harus "mendengarkan suara-suara yang disuarakan oleh warga Amerika selama lebih dari setahun terhadap agresi Zionis di Jalur Gaza" dan "keberpihakan Amerika terhadap entitas Zionis."

Hamas mengatakan, sejak berdirinya Negara Israel pada tahun 1948, AS secara konsisten mendukung Israel atas Palestina, mengecam Pemerintahan Joe Biden yang akan segera berakhir karena memberikan "perlindungan politik dan militer kepada Israel dalam perang genosida."