Perjalanan Musik Quincy Jones: Bertemu Ray Charles hingga Produser Album Terbaik Michael Jackson
JAKARTA - Quincy Jones meninggal dunia di usia 91 tahun. Ikon musik industri itu menghembuskan nafas terakhir di kediamannya di Los Angeles, Amerika Serikat pada Minggu, 3 November waktu setempat.
Jones menjalani karier musik yang luar biasa selama lebih dari 70 tahun, memainkan berbagai peran yang mungkin untuk seorang musisi, dengan ganjaran berbagai rekor dan penghargaan.
Dia lahir dengan nama Quincy Delight Jones Jr. di Chicago, Amerika Serikat pada 14 Maret 1933. Kemudian, ia pindah mengikuti sang ayah ke Seattle, tumbuh menjadi remaja dan mulai mempelajari musik di sana.
Ketika berusia 14 tahun, Jones bertemu dengan Ray Charles yang berusia 16 tahun di salah satu klub di Seattle. Pelantun “Hit the Road Jack” itu menjadi inspirasi yang membentuk musikalitas Jones muda.
Berawal dari klub kecil di Seattle, Jones dan Charles menjalani karier musiknya masing-masing yang sukses besar.
Keduanya juga ikut berjuang dan berandil besar dalam Gerakan Hak-Hak Sipil (civil rights movement) untuk orang-orang Afrika-Amerika.
Jones pernah mengenyam pendidikan musik formal di Berklee College of Music, namun ia memutuskan berhenti untuk menjadi pemain sesi. Di usia 20 tahun, ia menjalani tur ke Eropa bersama Lionel Hampton.
Dia masih menjalani tur lain dengan musisi jazz kenamaan saat itu, seperti Dizzy Gillespie dan Harold Arlen. Dia juga menjadi bagian dari tim musik Stage Show, program musik kenamaan yang ditayangkan di televisi.
Baca juga:
- Produser Album Terlaris Dunia, Quincy Jones Meninggal setelah Sempat Lolos dari Maut
- Quincy Jones, Produser Frank Sinatra hingga Michael Jackson Meninggal di Usia 91 Tahun
- Slipknot Umumkan Jadwal Tampil di Festival dan Tur Eropa 2025
- Harapan Raisa untuk JUNI Records yang Memasuki Tahun ke-10 dalam Perjalanannya
Di awal tahun 1960an, Jones berkesempatan untuk menulis komposisi musik untuk beberapa film yang sukses di pasaran, antara lain “The Deadly Affair”, “In Cold Blood”, “The Italian Job”, “The Anderson Tapes”, hingga “$ (Dollars)”.
Dalam periode yang sama, Quincy Jones juga bekerja untuk mengaransemen lagu-lagu dari penyanyi kenamaan, seperti Frank Sinatra, Ella Fitzgerald, Peggy Lee, dan Sarah Vaughan.
Perjalanan musik Quincy Jones sampai kepada Michael Jackson. Dia menjadi produser untuk “Off the Wall”, album yang dirilis Sang Bintang Pop ketika masih berusia 19 tahun.
Album pertama Jones dan Jackson ini menghasilkan beberapa hits yang sukses, seperti “Don’t Stop Til You Get Enough” dan “Rock With You”.
“Off the Wall” menjadi jembatan bagi Michael Jackson yang beralih dari penyanyi remaja menjadi bintang dunia yang masih dikenang sampai saat ini.
Kesuksesan album tersebut, membawa Quincy Jones dan Michael Jackson mengerjakan album “Thriller” yang dirilis pada 29 November 1982.
Album kedua mereka menghadirkan beberapa megahit, seperti “Billie Jean”, “Beat It”, “Human Nature”, dan “Thriller”. Selain itu, ada juga “Wanna Be Startin’ Somethin’”, “Baby Be Mine”, “The Girl Is Mine”, “P.Y.T. (Pretty Young Thing)”, dan “The Lady in My Life”.
Album “Thriller” meraih sukses besar dan terjual hingga 70 juta kopi di seluruh dunia, mrnjadikannya album dengan penjualan terbesar sepanjang sejarah.
Quincy Jones masih memproduseri album Michael Jackson lainnya, “Bad” yang dirilis pada tahun 1987. Beberapa lagu hits di album ini antara lain “I Just Can’t Stop Loving You”, “The Way You Make Me Feel”, “Man in the Mirror”, hingga “Smooth Criminal”.
Satu lagi karya monumental yang diproduseri Quincy Jones, “We Are the World”, yang ditulis Michael Jackson dan Lionel Richie sebagai single charity dengan tema USA for Africa.
Momen keajaiban dalam sesi rekaman “We Are the World” di Los Angeles pada tahun 1985, didokumentasikan lewat film “The Greatest Night in Pop”.
Berbagai rekor lain pernah diraih Jones, beserta 28 piala Grammy, 7 Oscar, 1 Emmy, dan pelantikannya di Rock & Roll Hall of Fame.