Michael Saylor: Bitcoin Adalah Emas Digital Abad 21

JAKARTA - Harga Bitcoin (BTC) terus melambung belakangan ini. Bitcoin sempat tembus Rp1 miliar untuk yang kedua kalinya. Kenaikan ini menarik perhatian investor dari berbagai kalangan. Michael Saylor, CEO MicroStrategy, turut menyoroti fenomena ini. Informasi saja, MicroStrategy adalah perusahaan bisnis intelijen yang dikenal sebagai salah satu pemegang Bitcoin terbesar di dunia.

Dalam pernyataan yang diunggah di X, Saylor mengurai sejumlah faktor yang mendorong kenaikan harga Bitcoin. Menurutnya, keputusan Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan moneter, meningkatnya adopsi Bitcoin oleh institusi keuangan besar seperti Wall Street, serta potensi persetujuan ETF Bitcoin spot oleh SEC menjadi katalis utama.

“Bitcoin telah menjelma menjadi emas digital abad ke-21,” tegas Saylor. “Dengan dukungan dari institusi besar dan regulasi yang semakin jelas, Bitcoin semakin kokoh sebagai aset lindung nilai.”

Saylor juga melihat potensi besar Bitcoin dalam jangka panjang. Ia memproyeksikan bahwa nilai pasar Bitcoin akan terus tumbuh pesat, bahkan bisa mencapai puluhan triliun dolar AS dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini didukung oleh meningkatnya minat dari investor institusional dan pemerintah berbagai negara.

Saylor Soroti Pemilu AS 

Pemilu AS 2024 juga menjadi sorotan Saylor. Ia meyakini bahwa hasil pemilu akan memberikan kepastian regulasi yang lebih jelas bagi pasar kripto, sehingga dapat mendorong pertumbuhan yang lebih pesat. Beberapa kandidat presiden, seperti Donald Trump dan Robert F. Kennedy Jr., telah menyatakan dukungan terhadap Bitcoin, yang semakin menguatkan posisi aset kripto ini di mata publik.

MicroStrategy, di bawah kepemimpinan Saylor, telah menjadi pionir dalam adopsi Bitcoin oleh perusahaan publik. Dengan total kepemilikan Bitcoin yang mencapai puluhan miliar dolar AS, MicroStrategy telah berhasil menarik minat investor yang ingin ikut serta dalam tren Bitcoin. Saham MSTR pun terus meroket, menunjukkan kepercayaan investor terhadap strategi perusahaan.

Status Ethereum dan Memecoin Belum Jelas

Meskipun Bitcoin menjadi fokus utama Saylor, ia juga memberikan pandangannya terhadap aset kripto lainnya seperti Ethereum dan meme coins. Menurutnya, aset-aset ini masih berada dalam “zona abu-abu” dari segi regulasi dan likuiditas. Bitcoin, dengan kejelasan statusnya sebagai komoditas, dinilai lebih menarik bagi investor institusional.