Alasan Tidak Boleh Tidur saat Pesawat Take Off dan Landing, Perhatikan Hal Ini

YOGYAKARTA - Ketika bepergian dengan pesawat terbang pada pagi atau dini hari, mungkin hal pertama yang ada di benak Anda adalah bisa segera tidur nyenyak. Terlebih jika perjalanan Anda cukup panjang dan ada agenda lain yang menanti saat mendarat di tempat tujuan. Namun, tidur saat pesawat lepas landas (take off) sangat tidak disarankan. Demikian pula saat pesawat hendak mendarat (landing). Lantas apa alasan tidak boleh tidur saat pesawat take off dan landing?

Alasan Tidak Boleh Tidur saat Pesawat Take Off dan Landing                               

Dilansir dari situs Travel+Leisure, terdapat dua alasan mengapa penumpang dianjurkan tidak tidur saat pesawat take off (lepas landas) dan landing (mendarat). Alasan pertama yaitu mencegah terjadinya barotrauma. Barotrauma adalah cedera pada telinga yang dikarenakan adanya suatu penghalang di saluran eustachius (saluran di bagian belakang telinga tengah dan mengarah ke tenggorokan).

Penghalang tersebut muncul karena adanya perbedaan tekanan udara antara ruangan di kabin pesawat dan telinga bagian dalam saat pesawat lepas landas dan mendarat. Gendang telinga Anda akan otomatis beradaptasi dengan perbedaan tekanan udara tersebut. Tidak jarang hal tersebut mengakibatkan hilangnya pendengaran atau pendengaran yang teredam untuk sementara waktu.

Ilustrasi. (Photo by Shams Alam on Unsplash)

Sebagian penumpang juga akan merasa kesakitan. Namun, tak perlu khawatir, cara mengatasinya cukup mudah, yaitu dengan mengupayakan menguap dan menelan atau mengunyah makan. Tindakan tersebut bisa membantu terbukanya saluran eustachius dan persentase keberhasilannya cukup tinggi pada orang dewasa. Pada anak-anak dan bayi, bisa dipasangi earmuff, agar kedua telinganya tidak merasakan sakit.            

Solusi tersebut hanya bisa Anda lakukan dalam kondisi terjaga atau menunda tidur. Dan Bubb, seorang profesor di University of Nevada, Las Vegas, yang juga mantan pilot, menjelaskan sangat tidak dianjurkan tidur saat pesawat lepas landas.

"Saat tertidur, kita tidak menelan banyak cairan untuk menyamakan tekanan di telinga kita," katanya seperti yang dilansir dari Travel+Leisure.

Fase Penting dalam Penerbangan

Alasan kedua mengapa penumpang tidak disarankan tidur saat lepas landas dan mendarat adalah demi keselamatan evakuasi saat terjadi kondisi darurat. Lepas landas dan mendarat termasuk fase penting dalam setiap penerbangan. Kecelakaan pesawat sangat berpotensi terjadi dalam dua fase tersebut.

"Alasan lain (tidak tidur saat lepas landas dan mendarat) adalah agar kamu benar-benar menyadari apa yang terjadi jika terjadi keadaan darurat, serta penumpang dan awak pesawat harus mengevakuasi diri dari pesawat," ujar Bubb.

Jika Anda tertidur saat keadaan darurat, Anda mungkin memerlukan waktu untuk adaptasi dan bereaksi dengan cepat. Hal ini tentu akan menjadi masalah dan memperlambat proses evakuasi. Jika Anda benar-benar sudah lelah dan mengantuk, tunggu sebentar sampai pesawat lepas landas dan tanda sabuk pengaman dimatikan. Setelah itu, Anda baru boleh mengatur waktu istirahat.

Demikianlah ulasan tentang alasan tidak boleh tidur saat pesawat take off dan landing. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.