Ukraina Yakin Dukungan Amerika Serikat Tetap Berlanjut Siapa Pun yang Memenangi Pemilihan Presiden

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Andrii Sybiha mengatakan pada Hari Kamis, Ukraina yakin dukungan Amerika Serikat tetap berlanjut terlepas dari siapa pun yang memenangi pemilihan presiden pekan depan, mengutip apa yang disebutnya dukungan bipartisan yang kuat.

Petahana Wakil Presiden AS Kamala Harris dari Partai Demokrat akan bersaing dengan calon Partai Republik dalam pemilihan yang digelar 5 November mendatang.

"Kami memiliki dukungan bipartisan yang kuat, baik dari Partai Republik maupun Demokrat. Dan tentu saja, kami memiliki dukungan yang kuat dari rakyat Amerika," kata Menlu Sybiha kepada wartawan di Montreal, Kanada ketika ditanya tentang hasil pemilihan, melansir Reuters 1 November.

"Saya ingin menekankan dukungan untuk Ukraina, itu bukan amal, (itu) kontribusi dalam keamanan trans-Atlantik, dan kami yakin bahwa dukungan ini akan dilanjutkan," katanya di akhir konferensi yang membahas pengembalian warga Ukraina yang ditahan oleh Rusia.

Awal bulan ini, Donald Trump menyalahkan Presiden Volodymyr Zelensky karena membantu menyulut perang dengan Rusia, sebuah komentar yang selanjutnya menunjukkan Republikan tersebut kemungkinan akan mengurangi dukungan Washington untuk Ukraina jika memenangi pemilihan presiden.

Berbeda dengan Trump yang sering mengkritik Presiden Zelensky selama kampanye, kandidat Demokrat Kamala Harris telah berjanji untuk terus mendukung Ukraina.

Diketahui, Kongres AS telah menyetujui bantuan dan bantuan militer senilai hampir 175 miliar dolar AS untuk Ukraina dan negara-negara sekutunya sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh pada Februari 2022.

Menlu Ukraina Sybiha mengatakan bantuan Negeri Paman Sam tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.

"Kami yakin dengan dukungan AS, karena kami juga melindungi nilai-nilai bersama kami, kami melindungi demokrasi. Dan perang ini bukanlah perang tentang Ukraina, perang ini adalah tentang pemulihan tatanan dunia," katanya.