Presiden Zelensky Minta Rudal Tomahawk ke AS, Kremlin: Kyiv Gelisah dengan Kemajuan Rusia di Garis Depan
JAKARTA - Juru bicara Kremlin mengatakan pada Hari Kamis, rezim Kyiv mengalami kegelisahan tentang kemajuan Rusia di sepanjang garis depan pertempuran, dengan adanya permintaan pasokan rudal jarak jauh Tomahawk ke Amerika Serikat.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan, tren di garis depan perang, di mana Rusia telah maju dalam tiga bulan terakhir dengan kecepatan tercepat dalam dua tahun, sudah jelas.
"Dengan latar belakang dinamika ini, rezim Kyiv mulai menunjukkan kegelisahan yang cukup besar," katanya, melansir Reuters 31 Oktober.
Diberitakan sebelumnya, The New York Times melaporkan, Presiden Volodymyr Zelensky telah meminta Amerika Serikat untuk memasok rudal Tomahawk, yang memiliki jangkauan 2.500 km (1.550 mil), jauh mengungguli seluruh rudal yang dimiliki Ukraina di gudang senjatanya saat ini.
Presiden Zelensky dengan tegas mengisyaratkan dalam sebuah video yang dirilis pada Hari Rabu bahwa Kyiv telah membuat permintaan semacam itu.
Dikatakan, permintaan itu sebagai bagian dari "rencana kemenangan" yang Ia sampaikan awal bulan ini, yang sebagiannya dikatakan ketika itu bersifat rahasia.
Baca juga:
- Joe Biden Dipastikan Hadiri Pelantikan Presiden AS, Gedung Putih: Ini Tentang Rakyat Amerika
- Dubes Nebenzia: Jika AS dan Sekutunya Berhak Membantu Ukraina, Mengapa Sekutu Rusia Tidak?
- Korea Utara Sebut Peluncuran ICBM Hari Kamis Peringatan kepada Musuh, Dihadiri oleh Kim Jong-un
- Amerika Serikat Peringatkan Pengerahan Pasukan Korea Utara akan Memperpanjang Perang di Ukraina
Peskov mengatakan rencana Ukraina, baik rahasia atau tidak, "bermuara pada upaya Kyiv untuk menyeret negara-negara Barat sepenuhnya ke dalam perang secepat mungkin dan melegitimasinya. Semua tipu daya ini memiliki tujuan akhir ini. Beginilah cara kami memandangnya".