Bos Coinbase Dukung Capres AS yang Pro Kripto

JAKARTA - Pemilu AS yang akan berlangsung pada awal November mendatang menjadi sorotan dari tokoh kripto termasuk dari CEO Coinbase, Brian Armstrong. Baru-baru ini Armstrong menegaskan akan terus mendukung kebijakan ramah kripto di Amerika Serikat meskipun hasil pemilu November mendatang masih belum pasti.

Dia juga menekankan bahwa upaya untuk memperjuangkan regulasi yang mendukung industri kripto di AS akan terus dilakukan. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan hukum yang lebih kondusif bagi perkembangan aset digital dan memperkuat posisi AS sebagai pemimpin di bidang cryptocurrency.

Coinbase baru-baru ini menyalurkan tambahan dana sebesar 25 juta dolar AS (sekitar Rp387,5 miliar) kepada Fairshake PAC, organisasi yang mendukung kandidat pro-kripto di Kongres. Inisiatif ini bertujuan memperkuat advokasi kripto di tingkat legislatif AS, dengan harapan kebijakan yang lebih mendukung sektor ini dapat terealisasi pada pemilu sela 2026 mendatang.

Lewat  kontribusi terbaru ini, total dukungan politik Coinbase mencapai 75 juta dolar AS (sekitar Rp1,162 triliun), menunjukkan komitmen serius perusahaan dalam membentuk regulasi kripto yang lebih berpihak kepada industri.

Tidak hanya mendukung Fairshake PAC, Coinbase juga memperkuat hubungan dengan Stand with Crypto (SWC), kelompok advokasi yang menargetkan empat juta anggota pada 2026. Menurut juru bicara Fairshake, Josh Vlasto, sektor kripto ingin berperan dalam membentuk regulasi yang melindungi konsumen melalui kerja sama lintas sektor. Vlasto menambahkan, tujuan mereka adalah memastikan Amerika Serikat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi dan menciptakan lapangan kerja baru.

Di sisi lain, Coinbase juga mengumumkan kemitraan dengan Visa yang memungkinkan pengguna untuk mengisi saldo ke kartu bank mereka secara instan. Fitur ini memungkinkan transaksi sepanjang waktu, memberikan kemudahan baru bagi pengguna kripto di platform Coinbase. 

Namun, laporan triwulanan terbaru perusahaan menunjukkan penurunan pendapatan akibat turunnya volume transaksi, yang menyebabkan penurunan biaya transaksi hingga 27 persen. Meski demikian, Coinbase berhasil mengimbangi penurunan ini dengan diversifikasi pendapatan melalui pertumbuhan layanan staking, transaksi USDC, dan layanan kustodian.