GP Ansor Soal Celetukan Suswono: Ini Penistaan Agama, Bukan Pelanggaran Pemilu
JAKARTA - Laporan Organisasi Masyarakat Betawi Bangkit soal kelakar calon Wakil Gubernur Jakarta momor urut 1 Suswono tak diterima Polda Metro Jaya. Polisi mengarahkan agar laporan ditujukan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Kelakar Suswono yang hendak dilaporkan ini yakni mengusulkan janda kaya menikahi pemuda menganggur. Lalu, suswono pun mengaitkan kisah Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah dari pernyataan sebelumnya.
Hal ini disayangkan oleh Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor DKI Jakarta Sulton Mu'minah. Sulton menilai celetukan Suswono ini bukanlah dugaan pelanggaran pemilu atau pikkada.
"Kami menilai ini bukan pelanggaran pemilu, Ini kan soal penistaan agama. Jadi kami menyayangkan juga ini Polda menolak laporan yang dibuat oleh Teman-teman dari ormas Betawi tersebut," kata Sulton dalam keterangannya, Rabu, 30 Oktober.
Saat ini, Suswono sudah menyampaikan permintaan maaf lewat keterangan video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, pak_suswono. Suswono juga telah mencabut pernyataannya itu.
Namun, Sulton tetap meminta Suswono menyampaikan maaf secara langsung dan terbuka di hadapan masyarakat. Sulton juga menegaskan pihaknya masih mengkaji agar tetap dapat melaporkan Suswono ke polisi.
"Tim LBH (hukum) kami sedang mengkaji agar pelaporannya bisa diterima di Polda Metro Jaya ataupun di Bareskrim Mabes Polri," ucap Sulton.
Sebagai informasi, kelakar itu disampaikan Suswono saat menggelar pertemuan dengan relawan Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu, 26 Oktober.
Mulanya, Suswono mengungkap dirinya dan calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil akan menambah program bantuan sosial Pemprov DKI berupa kartu untuk anak yatim.
Namun, Suswono menekankan kartu bantuan ini hanya diperuntukkan bagi warga dengan golongan ekonomi bawah atau miskin. Sambil berkelakar, Suswono pun mengusulkan janda kaya yang tak masuk sebagai penerima bantuan justru ikut membantu dengan menikahi pemuda menganggur.
"Ada kartu janda enggak? Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur," ucap Suswono.
Hal seperti ini, menurut dia, pernah dilakukan oleh istri pertama Nabi Muhammad, Khadijah binti Khuwailid.
"Ingat Khadijah enggak? Tau Khadijah kan? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi. Waktu itu belum jadi Nabi. Masih 25 tahun, pemuda kan? Nah, itu contoh kaya begitu," tambahnya.
Baca juga:
Belakangan, Suswono meminta maaf terkait pernyataannya yang menimbulkan polemik soal usulan agar janda kaya menikahi pemuda nganggur layaknya kisah Nabi Muhammad dengan istrinya, Khadijah.
"Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik, atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut" ujar Suswono dalam keterangannya, Senin, 28 Oktober.