Pasar EV Turun, Porsche Rombak Strategi dengan Perbanyak Model ICE di Masa Depan
JAKARTA - Merek otomotif ternama dari Jerman, Porsche merilis beberapa perubahan yang radikal pada strategi elektrifikasinya sebagai respons terhadap penurunan penjualan kendaraan listrik (EV) dan mesin pembakaran (ICE) yang semakin diminati.
Pabrikan yang didirikan oleh Ferdinand Porsche ini sedang meriset bagaimana dapat merekayasa ulang mobil masa depan yang telah dirancang sebagai EV murni juga dapat mengakomodir powertrain hybrid.
Dilansir dari Carscoops, Selasa, 29 Oktober, model 718 Boxster dan Cayman generasi berikutnya akan menjadi EV sepenuhnya dan berencana akan diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang. Namun, ada potensi model tersebut akan tersedia dalam opsi mesin ICE.
“Banyak pelanggan di segmen premium dan mewah melihat ke arah mobil bermesin pembakaran, ada tren yang jelas,” kata Chief Financial Officer Porsche, Lutz Meschke.
Baca juga:
Bila ide tersebut disetujui, maka ini akan membutuhkan waktu bertahun-tahun bagi merek untuk merancang kembali dengan asumsi model tersebut memberikan keuntungan secara finansial.
Model lainnya yang akan hadir sebagai EV murni ialah SUV flagship terbarunya dengan kode K1, yang direncanakan meluncur pada tahun 2028 mendatang. Dengan jangka waktu tersebut, Porsche masih memiliki waktu untuk mewujudkannya dalam versi hybrid.
Selain itu, Porsche akan memanfaatkan fleksibilitas pada pabriknya di Leipzig, Jerman yang dapat memproduksi mobil ICE murni, plug-in hybrid (PHEV), dan EV dalam satu lini produksi.
“Dalam hal penelitian dan pengembangan, Anda akan melihat lebih banyak fleksibilitas di tahun-tahun mendatang. Kami akan mengembangkan turunan mesin pembakaran baru dari lini kendaraan listrik kami untuk memberikan jawaban yang tepat atas permintaan pelanggan,” tambah Meschke.
Sebelumnya, Porsche pernah merencanakan 80 persen lini produknya menjadi kendaraan listrik (EV) murni pada akhir dekade ini. Sementara, 20 persen lainnya akan hadir dalam versi ICE murni atau hybrid.