NATO Konfirmasi Pasukan Korea Utara Dikerahkan ke Kursk Rusia, Sebut Ancaman Keamanan Makin Nyata
JAKARTA - Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengonfirmasi pasukan Korea Utara dikirim ke Rusia dan unit militer Korea Utara dikerahkan ke wilayah Kursk.
“Kerja sama militer yang semakin mendalam antara Rusia dan Korea Utara merupakan ancaman terhadap keamanan Indo-Pasifik dan Euro-Atlantik,” kata Rutte kepada wartawan setelah para pejabat dan diplomat NATO menerima pengarahan dari delegasi Korea Selatan dilansir Reuters, Senin, 28 Oktober.
Pasukan Ukraina melancarkan serangan besar-besaran ke Kursk pada Agustus dan tetap berada di wilayah tersebut.
Rutte mengatakan penempatan pasukan Korea Utara mewakili eskalasi yang signifikan dari keterlibatan Pyongyang dalam perang ilegal Rusia di Ukraina, pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan ekspansi perang yang berbahaya.
Rutte mengatakan pengerahan pasukan Korea Utara sebagai tanda “semakin putus asa” di pihak Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga:
- Tentara Israel Tangkap 100 Militan Hamas saat Kepung Rumah Sakit Kamal Adwan Gaza
- RS Kamal Adwan Gaza Lumpuh Diserang Israel hingga Tersisa Satu Dokter, Ahli Bedah Diminta Merapat
- Bawaslu Catat 195 Kasus Kepala Desa tak Netral Selama Kampanye Pilkada
- Harga Minyak Dunia Merosot Usai Serangan Israel ke Iran
“Lebih dari 600.000 tentara Rusia tewas atau terluka dalam perang Putin dan dia tidak dapat mempertahankan serangannya terhadap Ukraina tanpa dukungan asing,” kata Rutte.
Kremlin membantah laporan tentang pengerahan pasukan Korea Utara dan menyebutnya sebagai “berita palsu”.
Namun Putin pada Kamis pekan lalu, tidak menyangkal pasukan Korea Utara saat ini berada di Rusia dan mengatakan bahwa urusan Moskow adalah bagaimana menerapkan perjanjian kemitraan dengan Pyongyang.