Tentara Israel Tangkap 100 Militan Hamas saat Kepung Rumah Sakit Kamal Adwan Gaza
JAKARTA - Tentara Israel menangkap sekitar 100 militan Hamas dalam pengepuang di rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara.
Pejabat kesehatan Gaza dan Hamas membantah adanya kehadiran militan di rumah sakit tersebut, yang diserbu pasukan Israel pada Jumat, 25 Oktober dan ditinggalkan keesokan harinya.
“Tentara menangkap sekitar 100 teroris dari kompleks tersebut, termasuk teroris yang berusaha melarikan diri saat mengevakuasi warga sipil. Di dalam rumah sakit, mereka menemukan senjata, dana teror, dan dokumen intelijen,” kata militer Israel dilansir Reuters, Senin, 28 Oktober.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tentara telah menahan puluhan staf medis laki-laki dan merusak rumah sakit tersebut.
“Beberapa teroris yang teridentifikasi sepenuhnya menyamar sebagai staf medis sehingga kami tidak punya alternatif lain selain memeriksa staf medis juga,” kata seorang pejabat militer Israel.
Rekaman yang disebarkan oleh kementerian kesehatan Gaza pada Sabtu akhir pekan lalu menunjukkan kerusakan pada beberapa bangunan setelah pasukan Israel mundur.
Pejabat militer Israel mengatakan pasukan hanya menyebabkan kerusakan terbatas pada rumah sakit ketika memasukinya dan tentara juga harus menghancurkan apa yang disebutnya sebagai peralatan “penggunaan ganda”, seperti tangki oksigen, yang jika diledakkan dapat membahayakan siapa pun di kompleks tersebut.
Baca juga:
Staf medis menolak untuk mengosongkan rumah sakit atau meninggalkan pasien mereka tanpa pengawasan. Ratusan pengungsi Palestina juga berlindung di sana.
“Mereka mengevakuasi semua orang yang berlindung di sini. Mereka memisahkan laki-laki dari perempuan dan membuat dua antrean. Ini sangat memalukan bagi laki-laki kami karena mereka membawa mereka tanpa pakaian dan tidak menutupi apa pun,” kata Mayssoun Alian, seorang perawat rumah sakit.
Pejabat militer Israel mengatakan tersangka anggota Hamas yang ditangkap ditelanjangi untuk diperiksa senjatanya.
“Setelah dicek kami berikan pakaian kepada mereka,” ujarnya.
Petugas medis Gaza mengatakan dua anak meninggal di dalam unit perawatan intensif setelah tembakan Israel mengenai generator dan stasiun oksigen di fasilitas tersebut pada Jumat.
Israel mengklaim warga sipil di rumah sakit tetap aman, meskipun terjadi pertempuran sengit di dekat kompleks tersebut. Bahan bakar, peralatan medis dan unit darah telah disediakan ke rumah sakit dan pasokan listrik serta oksigen dipastikan tersedia.