Risma Tak Akan Banyak Berkantor di Surabaya jika Terpilih Jadi Gubernur Jatim, Kenapa?
JAKARTA - Calon gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, mengatakan tak akan banyak berdiam diri di kantornya jika terpilih. Ia memilih turun ke tengah masyarakat untuk mendengar masalah dan mencari solusi.
Hal ini disampaikan Risma dalam sambutannya di hadapan kader PDIP saat melaksanakan konsolidasi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur , Senin, 28 Oktober.
“Kalau, insyaallah saya menjadi gubernur, saya mungkin tak akan ngantor di Surabaya tetapi banyak turun ke masyarakat untuk mengetahui apa masalah rakyat untuk dicarikan solusinya,” kata Risma seperti dikutip dari keterangan tertulisnya.
Risma mengaku sudah mengetahui sejumlah masalah di Jawa Timur karena sudah berkeliling. Di antaranya adalah masalah kekeringan di wilayah pegunungan Jawa Timur.
Dirinya mengecek langsung daerah Trenggalek setelah mendapat pesan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Dan setelah saya cek langsung, ternyata betul,” tegasnya.
“Hampir semua wilayah pegunungan di Jatim kekeringan. Ternyata betul bahwa kondisi kekeringan di daerah pegunungan Jatim itu mengerikan,” sambung mantan Menteri Sosial tersebut.
Kremudian, Risma juga akan menggratiskan pendidikan tingkat sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK). Keinginan ini muncul karena dia bertemu keluarga dengan anak kembar tiga di Banyuwangi.
Risma mengungkapkan dalam pertemuan itu, sang ibu memintanya menebus ijazah anak-anaknya dengan nominal Rp2 juta masing-masing. Sehingga, dia menilai sekolah gratis memang diperlukan dan sudah dilakukan penghitungan.
“Saya sudah hitung betul bagaimana kebutuhan itu. Maka program kita SMA dan SMK gratis,” ungkapnya sambil menyebut kesejahteraan guru agama di sekolah juga akan diperhatikan.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Risma merupakan sosok pemimpin yang selalu berkomitmen membantu rakyat kecil. Sehingga, dia yakin dukungan terhadap Risma dan KH. Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans terus meningkat.
“Sehingga inilah yang akan membawa jalan perubahan. Karena perubahan itu dilakukan oleh keteladanan seorang pemimpin. Di Surabaya kita bisa lihat kotanya begitu maju dan rakyat miskin meningkat taraf hidupnya,” tegas Hasto di lokasi yang sama.
“Dan Ibu Risma kan seperti biasa tidak berubah. Dalam penampilannya kemudian komitmennya dalam membantu rakyat kecil,” pungkasnya.