Alasan Slide Paparan Saat Debat Banyak Typo, Dharma Pongrekun: Nggak Punya Duit

JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun menjelaskan penyebab paparan tulisan yang ditayangkan saat menjelaskan visi dan misi dalam debat kedua Pilgub Jakarta banyak memunculkan kesalahan pengetikan atau typo.

Typo dalam slide atau salindia paparan yang menggambarkan visi misi Dharma dan Kun Wardana jadi sorotan. Contohnya, judul slide mereka bertuliskan "Jakartku Aman", yang semestinya "Jakartaku Aman".

Lalu, terdapat juga penulisan "Ekonomi & Kesalteraan Social", padahal semestinya bertuliskan "Ekonomi & Kesejahteraan Sosial" yang menjadi tema dalam debat kedua. Kesalahan pengetikan masih terlihat di beberapa paparan lainnya.

Cagub jalur independen ini mengaku dirinya tidak mengetahui bahwa ada kesalahan pengetikan dalam salindia pemaparan visi dan misi yang dibuat oleh tim pemenangannya.

"Bukan saya yang bikin tuh. Saya enggak lihat, baru-baru tahu," kata Dharma usai debat kedua Pilgub Jakarta di Ancol, Jakarta Utara, Minggu, 27 Oktober.

Dharma lalu mengungkap penyebab salindia yang ditampilkan di layar mengalami kesalahan pengetikan. Ia mengaku tak memiliki dana yang cukup untuk membayar pembuat salindia yang lebih profesional.

"Salahin yang bikin. Soalnya apa? Enggak punya duit. Nggak punya duit," lanjut dia

Sebelumnya dalam segmen 1 debat Pilgub Jakarta, Dharma menjelaskan dirinya dan calon Wakil Gubernur Kun Wardana memiliki program unggulan bernama Getuk Tular Adab.

"Getuk Tular Adab adalah suatu sistem ekonomi adab yang menjadi pusaran ekonomi Jakarta yang akan menyelesaikan semua persoalan ekonomi yang ada di Jakarta karena mengamankan ekonomi rakyat," jelas Dharma.

Menurut dia, program Getuk Tular Adab yang dalam pemaparannya tak dirincikan secara gamblang ini membuat masyarakat bisa mempertahankan kondisi perekonomian yang stabil dalam jangka waktu lama.

"Rakyat Jakarta jangan lagi merasa khawatir terusir dari Jakarta walaupun biaya hidupnya mahal, dan kami sudah menyiapkan tim ekonomi adab untuk mengawal proses daripada sistem ekonomi adab ini," ucap dia.