Minta 25 Mobil Pemadam Baru di APBD 2025, Damkar DKI: 80 Persen yang Ada Sekarang di Bengkel
JAKARTA - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan menyebut pihaknya meminta penambahan 25 mobil pompa atau pemadam kebakaran baru dalam APBD DKI tahun 2025 yang kini tengah disusun.
Awalnya, Dinas Gulkarmat meminta pengadaan 35 mobil pemadam baru kepada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) untuk dibawa dalam rapat pembahasan anggaran bersama DPRD. Namun, jumlah mobil yang disetujui hanya 25 unit.
"Yang kita minta itu 25 kendaraan. Nah, yang pasti kita usulkan angkanya sekitar Rp86,35 Miliar," kata Satriadi kepada wartawan, Minggu, 27 Oktober.
Rinciannya, mobil pompa yang dibutuhkan terdiri dari 7 unit kendaraan dengan 2.500 liter penampungan air, 12 unit dengan 4.000 liter, dan 6 unit dengan 10.000 liter. Jika telah dimiliki, unit baru itu akan menggantikan mobil pemadam milik Damkar DKI yang usianya sudah tua.
"Kondisinya yang sekarang kita punya itu 80 persen ada di bengkel, yang 20 persen masih dipakai di pos. Jadi yang kita usulkan untuk 2025 ini, mobil pompanya dulu deh yang prioritaskan. Ada 25 nih," tutur Satriadi.
Satriadi menekankan, kebutuhan pengadaan mobil pompa baru memang sudah mendesak untuk ditempatkan di pos-pos pemadam kelurahan dan kecamatan yang tersebar di Jakarta.
"Kita ada 170 pos pemadam kebakaran kan di Jakarta ini. Nah, bisa bayangkan lah kalau 170 ini kan tahun ini beli, muter lagi, muter-muter, akhirnya 15 tahun, ya akhirnya keputar lagi, keputar lagi kan usianya," jelas Satriadi.
Ditambah, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta juga akan menambah pos-pos pemadam baru secara bertahap di kelurahan yang belum memiliki pos sendiri. Mengingat, Jakarta memiliki 267 kelurahan, sementara saat ini baru tersedia 170 pos.
Baca juga:
"Ada rencana kita tahun depan sekitar 5 pos baru lagi. Nah, 5 pos baru itu kan butuh kendaraan. butuh unit untuk kita tempatkan," urai Satriadi.
"Kalau di perdanya kan satu kelurahan satu pos pemadam kebakaran. Nah, kita baru ada 170. Jadi, masih jauh dari target yang harusnya untuk mengejar response time. Semakin banyak pos, maka response time-nya akan semakin cepat," tambahnya.