Hyundai Nexo di AS dan Australia Terdampak Recall, Ini Penyebabnya

JAKARTA - Kabar kurang baik datang dari pabrikan otomotif ternama asal Korea Selatan, Hyundai. Salah satu modelnya, Nexo terdampak penarikan kembali (recall) karena berpotensi menimbulkan kebakaran.

Melansir dari CarExpert, Rabu, 23 Oktober, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) menerbitkan program tersebut melibatkan sebanyak 1.545 unit keluaran produksi 2019 hingga 2024. Sementara itu, unit di Australia hanya satu yang terdampak dari 28 unit yang tersedia.

Disebutkan bahwa crossover bertenaga sel bahan bakar hidrogen (FCEV) ini memiliki potensi terjadinya kebakaran karena terdapat kebocoran pada gas hidrogen sehingga berpotensi membahayakan pengguna jalan lainnya.

Penarikan kembali ini juga terjadi menyusul adanya laporan mengenai masalah yang terjadi di beberapa kendaraan untuk pasar Korea.

Nexo dilengkapi dengan Pressure Relief Device yang diaktifkan secara Termal (TPRD), sebuah perangkat yang mengeluarkan gas hidrogen ke atmosfer untuk mencegah tekanan berlebih pada tangki bahan bakar hidrogen jika terjadi panas berlebih di area sekitarnya. Perangkat ini bekerja melalui mekanisme pelepasan tipe bola kaca.

Berdasarkan pemberitahuan penarikan kembali, mekanisme ini mungkin rusak sebelum waktunya karena terdapat retakan kecil pada kaca, yang mengakibatkan pelepasan gas hidrogen secara tidak sengaja selama pengoperasian normal kendaraan.

Jika hal ini terjadi, dapat menimbulkan suara deras seperti angin disertai kabut putih seperti awan putih pada bagian belakang berbarengan dengan pengukur bahan bakar segera turun dan indikator kerusakan akan menyala pada instrumen.

Risiko dari cacat ini adalah gas hidrogen dapat menumpuk di ruang terbatas, yang dapat menimbulkan bahaya jika terdapat sumber penyulutan.

Sebagai bagian dari penarikan kembali, Hyundai mengganti TPRD tipe kaca dengan item tipe logam. Pabrikan telah memasangnya di lini produksi Nexo mulai 21 Mei 2024 lalu.

Untuk saat ini, pabrikan meminta pemilik kendaraan yang terdampak untuk memarkirkan mobil mereka di luar dan jauh dari bangunan karena berpotensi menimbulkan kebakaran.