Bagikan:

JAKARTA - Nama Indonesia tengah menjadi pusat perbincangan hangat di dunia balap motor, setelah Aldi Satya Mahendra menjadi juara dunia World Supersport 300 (WorldSSP300).

Pria asal Bantul, Yogyakarta ini menjadi pembalap pertama dari Indonesia yang berhasil menjuarai ajang balap motor internasional. Sedikit profil singkat pembalap satu ini, Aldi lahir pada tanggal 27 Juni 2006 dan keluarganya sendiri memang sangat kental dengan dunia balap.

Sebut saja sang ayah yang bernama Dicky Hestu dan ibu Desy Prasanti yang memang merupakan mantan pembalap. Sementara itu kakaknya bernama Galang Hendra Pratama yang juga sampai saat ini aktif berkompetisi di ajang internasional.

Perjalanan tidak instan

Aldi Satya Mahendra menceritakan perjalanannya ternyata tak mudah, bahkan disebut banyak proses yang harus dilalui.

"Perjalanan saya tidak instan, saya merintis karier dari balap kejurnas bawa 110 sampai 150 cc. Tahun 2019 saya sempat dibawah Yamaha mengikuti Road Racing Championship kelas Underbone 150," katanya, saat ditemui di kawasan Jakarta, Kamis, 24 Oktober.

Lebih lanjut Aldi menyampaikan bahwa pada saat tersebut selalu konsisten untuk naik podium, dan terus berkembang naik kelas ke AP250 pada tahun 2022. Prestasi di level nasional dan Asia mengantarkannya ke Eropa, di mana ia menerima undangan mengikuti Yamaha VR46 Master Camp di Italia, sebuah akademi yang didirikan oleh legenda balap Valentino Rossi.

"Sempat saat di Eropa itu berada di jalur trek juara dan saat perebutan gelar juara saya crash di seri akhir, dan untuk tahun 2024 ini saya buktikan bahwa saya bisa juara dunia," tambahnya.

5

Pendiam tapi kencang di lintasan

Sang ayah yaitu Dicky Hestu menceritakan bahwa sang anak itu sebenarnya sosok yang pendiam, tapi kalau sudah pakai wearpack balap itu tidak bisa dikendalikan. Modelnya kalau dilihat itu seperti biasa saja tapi semangatnya luar biasa.

"Aldi itu anak yang pendiam tapi memang kalau balap tidak bisa dikendalikan, dan rajin. Seperti bangun tidur langsung latihan fisik dan tidak banyak tingkah," ungkap Dicky.

Dicky Hestu juga menceritakan bahwa minat anaknya untuk jadi pembalap memang terlihat sejak dini. Bahkan, Aldi sempat mengikuti miniGP pada usia 5 sampai 6 tahun, selanjutnya pada usia 7 tahun mengikuti ajang yang lebih tinggi.

"Pertama kali bawa itu miniGP lalu terus naik ke tingkat selanjutnya.

5

Sosok kakak jadi panutan

Dicky juga menceritakan bahwa sosok kakak Galang Hendra Pratama juga menjadi contoh untuk sang anak. Galang Hendra sapanya juga sampai saat ini masih mengikuti kejuaraan yang sama dengan Aldi.

"Yang jelas dia lihat kakaknya seperti apa, dan saat ini juga sudah ada yang melatih jadi terbantu," ungkapnya.

Kerja sama apik seluruh tim

Prestasi Aldi Satya Mahendra juga memperlihatkan hasil kerja sama yang apik Yamaha Indonesia dengan Yamaha Motor Company dan tim BrCorse dan tentunya didukung dengan keunggulan produk Yamaha yaitu YZF-R3 yang digunakan Aldi Satya Mahendra menjuarai World Supersport 300. Perlu diketahui, model YZF-R3 merupakan motor global yang diproduksi Yamaha Indonesia Motor Manufacturing di dalam negeri, yang memang merupakan kembaran dari motor sport R25 untuk pasar luar negeri.

"Aldi Satya Mahendra  telah menunjukkan kemampuannya bersaing di kompetisi tingkat dunia, bahkan meraih gelar juara dunia. Kami bahagia mewujudkan prestasi anak bangsa sebagai wakil Indonesia yang mengharumkan nama negara di kancah dunia. Keberhasilan ini juga adalah pembuktian kuatnya DNA Racing Yamaha, menjadi tim besar yang diperhitungkan saat beradu di sirkuit," ungkap Dyonisius Beti, President Director & CEO PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).