Pengalaman Berkendara dengan Citroën C3 Aircross: Nyaman di Setiap Kondisi Jalan

JAKARTA - PT Indomobil National Distributor, selaku agen tunggal pemegang merek Citroen di tanah air, telah resmi menjual model Citroen C3 Aircross di Indonesia pada April lalu.

Sejak kehadirannya di pasar tanah air, mobil ini diklaim memiliki kenyamanan bak “karpet terbang” yang terletak pada bagian suspensinya sehingga memberikan rasa berbeda dibanding pesaingnya.

Untuk membuktikannya, tim VOI mendapatkan kesempatan dari Citroen Indonesia untuk melakukan pengujian terhadap mobil ini selama beberapa hari mengitari jalanan sekitar Jakarta, Depok, hingga Tangerang baik melewati lancarnya jalan tol hingga perkotaan yang padat.

Kira-kira seperti apa pengalaman berkendara dari model ini? Berikut ulasan lengkapnya.

Desain khas Perancis

Secara tampilan, mobil ini memiliki tampilan yang tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan C3 yang lebih kecil. Namun, perbedaan utamanya terletak di bagian belakang yang lebih memanjang dengan menyisakan ruang luas.

Citroen C3 Aircross memiliki dimensi panjang 4.323 mm, lebar 1.796 mm, tinggi 1.669, dengan wheelbase mencapai 2.671 mm dengan konfigurasi 7-seater. Unsur tangguh juga dihadirkan pada mobil ini seperti over-fender mengitari sepatbor kendaraan dan roofrail yang berfungsi memuat barang di atas.

Identitas dari mobil ini semakin kental dengan tampilan depannya memiliki logo “dua panah ke atas” khas Citroen terletak di tengah grill dan terdapat pahatan dan lekukan menjuntai di bagian samping sehingga lebih aerodinamis.

Kenyamanan Interior

Citroen C3 Aircross memiliki interior dengan desain khas perkotaan. Di beberapa bagian, kabinnya dilapisi oleh material keras, namun di beberapa bagian seperti pegangan pintu samping, arm rest untuk pengemudi, hingga trim dasbor diselimuti oleh bahan yang lembut.

Setir tiga palang juga cukup enak digenggam sehingga pengemudi dapat dengan nyaman mengemudikan mobil tersebut. Bagian ini dilengkapi dengan beberapa pengaturan untuk mengganti tampilan layar instrumen hingga volume suara.

Tidak seperti model baru pada umumnya, SUV tersebut mempertahankan unsur tombol fisik dan pengaturan konvensional di bagian dasbor tengah sekaligus memudahkan pengguna kendaraan mengatur penyetelan AC dan ventilasi.

Fitur Canggih

Mobil tersebut memiliki layar sentuh 10,2 inci yang dapat terkoneksi dengan Apple CarPlay dan Android Auto nirkabel, memudahkan para penggunanya memiliki akses seperti gmaps ke layar tengah ini.

Banyak fitur yang disematkan pada mobil satu ini, termasuk keselamatan anti-lock braking system, electronic brakeforce distribution dan electronic stability program. Sistem lainnya yang dihadirkan ialah Reverse Parking Camera, dengan menampilkan pandangan 180 derajat ke belakang demi memudahkan pengemudi melihat situasi ketika berjalan atau terparkir mundur saat transmisi berpindah ke ‘R’.

Kenyamanan Berkendara

Pada saat melakukan pengujian, tim VOI membawa mobil ini ke berbagai kondisi jalan, mulai dari kondisi yang mulus, gundukan, kemacetan, berpasir, hingga tanjakan. Citroen C3 Aircross dibekali dengan suspensi MacPherson Strut with Coil Spring di depan serta Rear Twist Beam with Coil Spring di belakang.

Kedua komponen ini berhasil menjalankan tugasnya dengan sangat baik melewati berbagai kondisi jalan sehingga tidak terasa keras ketika melewati berbagai kondisi jalan.

Namun, satu catatan yang perlu disorot adalah Citroen C3 Aircross memiliki suspensi cukup limbung ketika melewati tikungan dengan cepat. Ini masih bisa dimengerti mengingat platform yang digunakan pada mobil ini sama seperti C3 versi hatchback.

Performa dan Konsumsi BBM

Citroen C3 Aircross dibekali dengan mesin 1,2 liter 3-silinder turbocharged yang memiliki tenaga gabungan 110 kW pada 5.500 RPM dan torsi 205 Nm pada 1.750 RPM digabungkan transmisi enam percepatan otomatis.

Mobil tersebut memiliki sistem pergantian gigi yang halus ketika berada di mode ‘D’ dan cukup responsif ketika pedal gas diinjak, namun ada sedikit delay atau turbo lag di beberapa kondisi tertentu.

Selain itu, C3 Aircross memiliki mode manual ketika transmisi berpindah ke ‘M’. Saat berada di mode ini, pengemudi hanya perlu menurunkan tuas ke ‘+’ untuk menambah gigi dan menaikkan tuas ke ‘-‘ untuk mengurangi gigi ketika kecepatan berkurang. Dengan demikian, ini memberikan sensasi ‘fun to drive’ bagi para pengguna yang menginginkan pergantian gigi secara konvensional.

Memiliki mesin lebih kecil dengan sistem turbocharged, mobil ini memiliki konsumsi total BBM mencapai 7,4 km/l saat melewati area dalam kota dalam berbagai kondisi jalan.

Harga dan Pesaingnya

Masuk ke segmen LSUV di tanah air, Citroen C3 Aircross menjadi pesaing langsung dari model seperti Daihatsu Terios, Toyota Rush, Honda BR-V, Hyundai Stargazer X, hingga Mitsubishi Xpander Cross. Namun, mobil ini merupakan salah satu yang termurah di kelasnya dengan banderol Rp289,9 juta On The Road DKI Jakarta.

Kesimpulan

Kehadiran C3 Aircross membuktikan bahwa Indomobil tidak main-main membawa merek Citroen ke pasar Indonesia. Dengan harga di bawah Rp300 juta, pembeli sudah bisa mendapatkan mobil bermerek Eropa dengan salah satu dimensi luas di kelasnya.

Meskipun fitur yang dihadirkan cukup minim, mobil ini menawarkan kenyamanan suspensi layaknya “karpet terbang” untuk perjalanan dalam maupun luar kota. Namun tentu semua kembali ke kebutuhan dan selera konsumen.