Presiden Xi Jinping Sebut Gencatan Senjata di Gaza Kunci Redakan Ketegangan Regional
JAKARTA - Presiden Tiongkok mengatakan, gencatan senjata dan berakhirnya perang di Gaza adalah kunci untuk meredakan ketegangan regional, Timur Tengah, sementara rezim Zionis Israel dinilai Iran telah melewati semua batas merah.
Itu disampaikan saat Presiden Xi Jinping bertemu dengan Presiden Masoud Pezeshkian sela-sela gelaran KTT ke-16 BRICS di Kazan, Rusia pada Hari Rabu, melansir Reuters 24 Oktober.
Presiden Xi Jinping mengatakan, gencatan senjata segera dan berakhirnya perang di Gaza adalah kunci untuk meredakan ketegangan regional, lapor Xinhua.
Komentar tersebut disampaikan pada saat negara-negara di seluruh dunia menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Sedangkan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada gilirannya mengatakan dukungan tak tergoyahkan dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat tertentu untuk rezim Zionis mengancam perdamaian di Asia Barat, menambahkan Zionis telah melewati semua garis merah, membuktikan tidak mematuhi prinsip-prinsip kemanusiaan atau hukum apa pun dengan membunuh warga sipil dan orang-orang yang tidak bersalah, dikutip dari IRNA.
Mengacu pada pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel di Teheran pada Bulan Juli, Presiden Pezeshkian mengatakan, Iran meskipun menjalankan haknya yang sah untuk membela diri atas pelanggaran kedaulatan nasionalnya, mengabaikan hak tersebut demi perdamaian regional dan gencatan senjata di Gaza.
Baca juga:
- Menlu Sugiono Sebut Pertemuan BRICS harus Dimanfaatkan untuk Perkuat Kolaborasi Upaya Perdamaian di Palestina
- Uni Eropa Ingin Peserta KTT BRICS Minta Presiden Rusia Putin Akhiri Perang di Ukraina
- Kremlin Sebut Keanggotaan NATO Tidak Menjadi Halangan untuk Bergabung dengan BRICS
- Menteri Pertahanan Amerika Serikat Sebut Ada Bukti Kehadiran Pasukan Korea Utara di Rusia
Namun, imbuhnya, rezim Israel mengintensifkan kejahatannya dan menyebarkan perang ke Lebanon.
Presiden Iran menekankan, negaranya percaya bahwa perang tidak menguntungkan siapa pun, dan karena itu, tidak mencari konflik. Namun, imbuhnya, jika ada yang melakukan tindakan agresi terhadap Republik Islam, mereka akan menerima tanggapan yang keras dan tegas.