Kelemahan PSG di Liga Champions Kembali Muncul, Bermain Kurang Efisien
JAKARTA - Paris Saint-Germain (PSG) cuma meraup satu poin kala menjamu PSV Eindhoven pada matchday ketiga Liga Champions 2024/2025 di Parc des Princes, Rabu, 23 Oktober 2024, dini hari WIB.
Achraf Hakimi menyelamatkan muka PSG dari kekalahan setelah lebih dulu tertinggal 0-1 dari tim tamu.
Hasil 1-1 di kandang kembali membuka kelemahan PSG ketika tampil di turnamen Eropa.
Les Parisiens mendomniasi laga dengan 61 persen penguasaan bola dan melepas 26 tembakan serta delapan tendangan tepat sasaran.
Beda jauh dengan milik PSV yang cuma mengemas 39 persen penguasaan bola dan melakukan delapan percobaan dan tiga tembakan ke arah gawang.
Baca juga:
Namun, dari banyaknya peluang yang dibuat, PSG masih kesulitan mencetak gol. Hal itu pun diakui sang pencetak gol, Hakimi, selepas laga.
"Itu pertandingan yang aneh. Kami punya banyak peluang, tetapi gagal memanfaatkannya."
"Kami mendominasi semua pertandingan yang kami mainkan, tetapi hari ini kami kurang efisien," kata Hakimi seperti dilansir ESPN.
PSG sebetulnya sudah membuka peluang emas melalui Bradley Barcola pada menit ke-11, tapi masih bisa diblok kiper Walter Benitez.
Ousmane Dembele kemudian nyaris mencetak gol pembuka dengan tendangan voli keras pada menit ke-22, tapi masih membentur mistar gawang.
Justru, PSV bermain jauh lebih klinis. Pada menit ke-34, Ismael Saibari mencuri bola dari Dembele dan mengopernya kepada Lang.
Lang mengejutkan Gianluigi Donnarumma dengan tembakan dari jarak 20 meter untuk membuat PSV unggul lebih dulu.
PSG baru bisa menyamakan kedudukan 10 menit setelah babak kedua dimulai. Tembakan Hakimi melewati sela-sela kaki Benitez.
Les Parisiens tampak goyak di lini tengah, pos yang selalu dieksploitasi PSV sepanjang pertandingan.
Dembele dan Barcola sempat memiliki peluang lain untuk mencari keunggulan, tapi upaya itu masih gagal.
Hakimi lalu kembali mengancam dengan tendangan menyilang 10 menit menjelang akhir pertandingan. Hanya saja, lagi-lagi usaha itu belum berbuah hasil.
Randal Kolo Muani kemudian masuk menggantikan Barcola, tetapi tidak banyak memberikan dampak dalam tim.
PSG mengira mereka telah diberi harapan di injury time ketika Marco Asensio dijatuhkan di kotak penalti, tetapi tinjauan VAR memutuskan itu bukan pelanggaran.
Benitez kemudian menggagalkan upaya Marquinhos dengan penyelamatan gemilang di detik-detik terakhir untuk mengamankan satu poin yang pantas bagi timnya.
PSG jelas-jelas kekurangan penyerang murni sejak Kylian Mbappe hengkang ke Real Madrid. Itu menjadi masalah serius sejauh ini.
Tidak ada predator andal seperti Mbappe untuk menyelesaikan peluang-peluang yang diciptakan. Hal itu yang membuat PSG bermain kurang efisien.
Pada pertandingan putaran berikutnya, PSG akan menjamu Atletico Madrid. Mereka harus menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut sebelum menghadapi lawan kuat dari Spanyol tersebut.