Pasar Optimistis Suku Bunga the Fed Turun, Rupiah Berpotensi Menguat

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 23 Oktober 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Selasa, 22 Oktober 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup turun 0,41 persen di level Rp15.567 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,61 persen ke level harga Rp15.560 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan serangkaian data ekonomi yang positif menyebabkan investor mengurangi ekspektasi tentang ukuran dan kecepatan pemangkasan suku bunga dari Fed.

"Pasar memperkirakan peluang 87 persen untuk pemangkasan sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Fed November, dengan peluang 13 persen bank sentral mempertahankan suku bunga tetap stabil, menurut FedWatch Tool milik CME," jelasnya dalam keterangannya, dikutip Rabu, 23 Oktober.

Dari dalam negeri, Ibrahim menyampaikan Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih perlu langsung bekerja menyelesaikan setumpuk pekerjaan rumah dan memenuhi janji kampanyenya.

Salah satu janji dalam kampanyenya adalah mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap. Namun, target pertumbuhan ekonomi ini tidak mudah.

Menurut Ibrahim tugas mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut juga menjadi pertaruhan kinerja oleh tim ’jumbo’ Kabinet Merah Putih. Terlebih, sebagian menteri tidak berasal dari kalangan profesional, namun juga dari kalangan partai politik.

Adapun dari 48 menteri yang dilantik Prabowo, terdapat 24 menteri yang berasal dari partai politik. Adapun dari 56 wakil menteri, 18 di antaranya berasal dari parpol.

Ada sejumlah poin yang perlu menjadi prioritas pemerintah Prabowo. Di antaranya, penanganan daya beli masyarakat, penciptaan lapangan kerja, hingga memperbaiki kualitas institusi.Persoalan tersebut perlu segera ditangani oleh Prabowo beserta jajarannya.

Ibrahim menyampaikan sebab jika tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan, deindustrialisasi berlanjut, hingga daya beli masyarakat semakin rendah.

Selain itu, memasuki akhir 2024 resiko ketidakpastian pasar keuangan global kembali meningkat imbas ketegangan geopolitik antara Isral, Hamas dan Hizbullah bahkan memasukan konfrontasi anatar Israel dengan Iran.

Ibrahim menyampaikan ekskalasi cukup tinggi dari skala geopolitik, sehingga mempengaruhi dinamika pasar keuangan global maka pemerintah Prabowo akan terus mewaspadai dan memonitor dampak rambatannya terhadap perekonomian kita.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Rabu, 23 Oktober 2024 dalam rentang harga Rp15.500 - Rp15.580 per dolar AS.