Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 21 Oktober 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jum'at, 18 Oktober 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup naik 0,17 persen di level Rp15.481 per dolar AS.

Sementara kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,32 persen ke level harga Rp15.466 per dolar AS.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menyampaikan pergerakan rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang terkoreksi di tengah sentimen risk on yang di dukung oleh optimistis investor akan stimulus di China dan pemangkasan suku bunga oleh PBoC.

Selain itu, menurut Lukman pelantikan presiden dan kabinet juga akan direspon positif secara transisi yang mulus dan kembalinya Sri Mulyani di dalam kabinet.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan kondisi ekonomi yang kini cenderung kurang stabil, ditambah dengan beban keuangan yang semakin besar, bunga utang yang semakin besar, Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk kembali menempatkan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan di kabinet barunya dengan dibantu oleh tiga wakil menteri adalah sikap yang realistis dan bijaksana.

"Pengangkatan Sri Mulyani merupakan upaya strategis agar tim ekonomi kabinet baru mendatang dapat segera bekerja, mengingat pengalamannya sebagai Menteri Keuangan selama hampir dua periode kepresidenan sebelumnya membuat Sri Mulyani dapat meneruskan pekerjaan yang belum terselesaikan," jelasnya dalam keterangannya, dikutip Senin, 21 Oktober.

Meskipun begitu, Prabowo melihat perlunya kaderisasi pada lingkungan Kementerian Keuangan, khususnya pada pos menteri, sehingga ditunjuk tiga wakil menteri untuk mendampingi Sri Mulyani.

Adapun ketiga nama tersebut adalah Suahasil Nazara yang sekarang adalah Wamenkeu I dan telah berpengalaman memimpin sejumlah lembaga di bawah Kementerian Keuangan, Thomas Djiwandono yang kini tengah menjabat sebagai Wamenkeu II, serta Anggito Abimanyu yang merupakan ekonom senior dan mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF).

Sementara terkait pembentukan Badan Penerimaan Negara, terdapat sisi positif maupun negatif mengenai pemisahan pengelolaan penerimaan negara dengan Kementerian Keuangan.

Ibrahim menyampaikan bila kewenangan tersebut dipisah, maka kinerja kedua lembaga tersebut menjadi lebih fokus, sementara jika kewenangan tersebut tetap digabung, maka sinkronisasi antara pengeluaran dan pendapatan dapat dilakukan dengan lebih baik.

Lukman memperkirakan pergerakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Senin, 21 Oktober 2024 dalam rentang harga Rp15.400 - Rp15.550 per dolar AS.

Sementara itu, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Senin, 21 Oktober 2024 dalam rentang harga Rp15.380 - Rp15.500 per dolar AS.