Pasar Keuangan Fluktuatif, Begini Rekomendasinya
Ilustrasi Rupiah (foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kondisi pasar keuangan dalam negeri dinilai masih cukup fluktuatif. Kondisi ini disebabkan dampak gejolak ekonomi dan pasar keuangan global. Adapun Rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan Selasa 28 November.

Mengutip Bloomberg, pada Selasa 28 November, rupiah di pasar spot terpantau menguat 0,38 persen ke level harga Rp15.435 per dolar AS. Sejalan dengan kenaikan rupiah spot, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,50 persen ke level Rp15.450 per dolar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan The Fed dalam FOMC minutes meeting minggu lalu mengindikasikan masih akan membuka ruang kenaikan suku bunga ke depan.

"Inflasi AS berisiko sulit turun ke target dalam waktu dekat sehingga kebijakan menaikkan suku bunga masih diperlukan. Apalagi saat ini inflasi inti AS masih berada di level 4 persen per Oktober 2023," jelasnya kepada VOI, Rabu 29 November.

Selain itu, Pasar tenaga kerja AS juga dinilai masih kuat dalam menopang perekonomian meskipun tingkat pengangguran AS naik menjadi 3,9 persen pada Oktober 2023.

Reny melihat pelaku pasar akan wait and see terhadap hasil FOMC meeting Desember 2023 untuk mengetahui kepastian arah suku bunga The Fed dan mengetahui Fed Guidance taerbaru.

Menurut Reny fluktuasi rupiah dipengaruhi The Fed yang mengindikasikan masih akan menaikkan FFR menjelang akhir tahun 2023 dan capital outflow yang masih berlanjut di pasar domestik.

Sementara sentimen dari dalam negeri, stabilitas rupiah juga masih dijaga oleh kebijakan BI termasuk peluncuran instrumen terbaru yang pro market dan bertujuan untuk pendalaman pasar uang.

Reny memperkirakan pada perdagangan hari ini, rupiah akan bergerak ke kisaran Rp15.415 per dolar AS - Rp15.485 per dolar AS.