Kemenpora Akan Bereskan Dualisme Federasi

JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masa bakti 2024-2029 yang baru saja dilantik siap membereskan dualisme federasi-federasi olahraga di Indonesia.

Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora), Taufik Hidayat, mengatakan bahwa salah satu amanah Presiden Prabowo Subiato adalah menyelesaikan persoalan dualisme ini.

"Sekarang konsentrasi dari Presiden bahwa ada beberapa cabang olahraga yang dualisme. Ini yang rugi atletnya. Kasihan sehingga harus membereskan itu," ujar dia.

Saat ini tercatat setidaknya ada tiga cabang olahraga yang kepengurusannya dalam masalah, yakni tenis meja, kempo, dan anggar. Dualisme ini berdampak buruk pada pembinaan atlet.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, pekan lalu mengungkapkan bakal membentuk federasi baru sebagai jalan tengah untuk menyelesaikan masalah seperti yang terjadi di tenis meja.

Sementara Taufik mengatakan bahwa secepatnya harus ada koordinasi antarpihak terkait sehingga persoalan ini bisa selesai. Ia melanjutkan pasti akan ada solusi terbaik yang bisa diambil.

"Perlu duduk bareng, diskusi, dan mencari yang terbaik di mana. Harus diingatkan kalau bertikai terus, atlet yang akan dirugikan. Atlet dipanggil juga dan dengar dari mereka," ujar Taufik.

Permasalah dualisme federasi ini membuat atlet-atlet dari cabor bersangkutan terisolasi. Mereka kehilangan kesempatan tampil di ajang-ajang penting karena masalah itu.

Cabang olahraga tenis meja misalnya, sempat absen dalam dua edisi SEA Games, yaitu pada 2019 dan 2021. Cabor itu kemudian baru kembali tampil di SEA Games 2023.