Petugas UNRWA Sebut Israel Menolak Permintaan Mendesak untuk Mengevakuasi Warga di Reruntuhan Gaza
JAKARTA - Petugas media di Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Enas Hamdan mengatakan, Israel menolak permintaan mendesak yang diajukan oleh badan tersebut untuk mengevakuasi orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan akibat genosida yang terjadi di Jalur Gaza utara.
Hal ini disampaikan Hamdan Hari Senin, sementara kelaparan memburuk di Jalur Gaza utara akibat genosida Israel dan kebijakan pembersihan etnis yang dilakukan terhadap warga sipil Palestina di sana.
"Selama dua minggu terakhir, kami telah berulang kali memperingatkan, pengetatan pengepungan di Jabalia dan gubernuran utara secara umum membuat situasi menjadi semakin buruk, dan operasi militer Israel yang sedang berlangsung membuat puluhan ribu warga sipil berada dalam bahaya," katanya dikutip dari WAFA 22 Oktober.
"Selain itu, serangan militer di Gaza utara membuat warga terputus dari kebutuhan yang mereka perlukan untuk bertahan hidup, termasuk air," tambahnya.
Hamdan memperingatkan. "Kamp Jabalia telah dikepung selama lebih dari dua minggu, dan kami menerima informasi tentang keluarga-keluarga yang terjebak di rumah mereka, dengan air dan makanan yang hampir habis, dan gambar-gambar yang datang dari kamp menunjukkan warga yang berlarian menyelamatkan diri, tanpa tempat yang aman."
Baca juga:
- Protes Soal Pasukan Korea Utara, Korea Selatan Panggil Duta Besar Rusia
- Kabinet Israel Bahas Kemungkinan Ide-ide Baru Soal Kesepakatan Sandera, Jasad Mendiang Yahya Sinwar Disebut-sebut
- Menlu Yordania Ayman Safadi Sebut Kengerian yang Dilakukan Israel di Gaza Tidak Manusiawi
- Pemimpin Senior Hamas Khaled Mashal Pastikan Perlawanan Terus Berlanjut hingga Palestina Merdeka
Otoritas kesehatan Gaza mengonfirmasi pada Hari Minggu, jumlah korban tewas Palestina sejak konflik terbaru di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 42.603 orang. Sementara, sekitar 99.759 orang lainnya mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.