Jabat Menteri BUMN Lagi, Erick Thohir Bakal Transformasi dan Bersih-bersih Perusahaan Pelat Merah
JAKARTA - Erick Thohir telah resmi melanjutkan kepemimpinanya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai menteri. Ada beberapa fokus yang akan dijalankan Erick.
Dia bilang, selama lima tahun ke depan, dirinya akan memaksimalkan program-program yang telah dijalankan sebelumnya, seperti transformasi dan bersih-bersih BUMN.
Selain itu, Erick juga ingin BUMN meningkatkan kualitas perusahaan negera melalui peningkatan kerha sama. Peningkatan kualitas ini juga sejalan dengan rencana pemangkasan jumlah perusahaan pelat merah.
“Mungkin kalau kami dari BUMN, kita lihat salah satunya bagaimana peran kerja sama kita dengan swastas harus ditingkatkan, sejalan dengan transformasi blueprint kita jumlahnya BUMN hanya 30, menuju ke sana,” ujarnya saat ditemui di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 21 Oktober.
Selain itu, Erick bilang, BUMN juga harus meningkatkan kerja sama dengan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Menurut dia, dengan begitu maka diharapkan pasar akan semakin terbuka dan terjadi keseimbangan.
“Artinya apa, dengan market yang terbuka, ya kesimbangan itu terjadi. Antara swasta, small medium enterprise, UMKM, dan juga investasi dari luar negeri maupun dalam negeri. Ini yang coba kita seimbangkan,” tuturnya.
Terkait UMKM, kata Erick, BUMN akan mendorong keberpihakan di sektor tersebut. Kata Erick, hal ini juga berangkat dari potensi UMKM terhadap perekonomian negara yang sangat besar.
“Karena itu menjadi fondasi yang kita lihat, apalagi kalau kita lihat perbandingan kita dengan banyaknya negara besar lain yang ekonominya baik, entrepreneurship kita itu cuma 3,4 persen. Artinya kita tertinggal dengan negara lain yang ada 5-8 persen,” ujarnya.
Baca juga:
Erick mengatakan peran BUMN juga akan terus mendorong terciptanya entrepreneur naik kelas. Serta mendorong kerja sama dengan sektor swasta.
“Yang lainnya kita terus mendorong ekosistem, swasembada pangan, walaupun kita men-support Menteri Pertanian, karena kita ada pupuk, mesti tepat waktu, tepat sasaran, apalagi juga ada digitalisasi,” katanya.