Ini Sederet Tantangan Pemerintahan Prabowo-Gibran

JAKARTA – Pengamat politik, Pieter C Zulkifli menilai bahwa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan menghadapi tantangan yang kompleks mulai dari situasi geopolitik, perlambatan ekonomi global hingga krisis enegi berkepanjangan.

“Di Indonesia, raksasa industri tekstil sudah merasakan dampak ini. Kesulitan keuangan membuat mereka harus mengambil keputusan pahit dengan mem-PHK ribuan karyawan, diikuti oleh industri tekstil dan garmen lainnya,” ungkapnya, Minggu 20 Oktober 2024.

Kondisi ini menunjukkan betapa rentannya perekonomian nasional menghadapi tekanan eksternal, terutama di tengah ketidakpastian di kancah global, khususnyaterkait ketegangan antara NATO dan Rusia.

Menurut Pieter, konflik yang terjadi di Eropa sudah mulai dirasakan dampaknya oleh negara-negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Bila ketegangan antara NATO dan Rusia semakin meluas, bukan tidak mungkin kawasan Asia juga akan terlibat dalam ketegangan yang serupa.

Hal itu akan berimbas pada harga energi, terutama minyak dan gas yang melonjak tajam, diikuti harga kebutuhan pokok yang semakin melambung, dan berujung pada penambahan beban biaya produksi di berbagai sektor.

“Lonjakan ini akan memicu inflasi dan memperburuk daya beli masyarakat. Di sinilah tantangan besar bagi Prabowo muncul, menjaga stabilitas politik dan ekonomi nasional, sembari menerapkan reformasi di sektor-sektor strategis,” tuturnya.

Karena itu, Prabowo-Gibran harus berhati-hati dalam mengambil setiap kebijakan. Pasalnya, penurunan daya beli, peningkatan pengangguran, dan ketergantungan pada ekspor bahan mentah dapat memperburuk situasi ekonomi nasional.

Selain itu, pemerintahan Prabowo-Gibran juga harus fokus pada penegakan hukum yang tegas dan terukur. Terutama korupsi yang tetap menjadi momok dan menghantui berbagai sektor, mulai dari pertambangan, perkebunan sawit, hingga tata kelola lembaga pendidikan dan kesehatan nasional yang belum berpihak pada kepentingan dan keselamatan rakyat.

Pieter menegaskan, bila Prabowo ingin mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, maka penegakan hukum yang kuat dan tegas harus menjadi prioritas utama. Dia berharap pemerintahan baru berani memberantas mafia tanah, energi, dan migas yang selama ini menggerogoti kekayaan bangsa.

“Tanpa langkah tegas, jangan harap Indonesia bisa keluar dari belenggu korupsi yang terus menghantui bahkan menghancurkan kehidupan bangsa dan negara,” tandasnya