Pesan Basuki Hadimuljono ke Menteri PUPR Era Prabowo: Harus Punya Background Pekerja Lapangan

JAKARTA - Pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera berakhir dalam dua hari ke depan.

Seiring dengan itu, jabatan para menteri Kabinet Indonesia Maju pun juga akan berakhir.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan pesan bahwa menteri selanjutnya harus memiliki latar belakang atau background pekerja lapangan.

Hal tersebut disampaikan Basuki saat ditemui awak media dalam agenda Media Gathering Capaian 10 Tahun Pembangunan Infrastruktur PUPR di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat, 18 Oktober.

"Saya kira kalau untuk Bapak Menteri PUPR harus mempunyai pakem SIDLACOM. Backgroundnya beliau adalah pekerja lapangan," ujar Basuki.

Adapun SIDLACOM adalah singkatan dari Survey, Investigation, Design, Land Acquisition, Action Programme, Construction, Operation dan Maintenance. Basuki mengatakan, SIDLACOM merupakan pakem yang dipatuhi oleh kementerian teknis, khususnya kantornya.

"Setiap pekerjaan harus melalui SIDLACOM tersebut supaya pekerjaan dapat selesai dengan baik," katanya.

Saat ditanyai lebih lanjut apakah posisi tersebut bisa diisi oleh orang di luar Kementerian PUPR, Basuki mengatakan hal tersebut boleh-boleh saja.

"Bisa (diisi dari luar Kementerian PUPR)," ucap Basuki.

Namun, dia belum sempat menjawab pertanyaan awak media mengenai syarat-syarat untuk posisi Menteri PUPR tersebut.

Adapun Basuki Hadimuljono menjadi Menteri PUPR selama dua periode pemerintahan Presiden Jokowi atau sejak 2014.

Basuki juga menjadi orang kepercayaan Presiden Jokowi dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Belakangan, setelah Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mundur pada Juni 2024, Basuki ditunjuk Jokowi sebagai Plt Kepala Otorita IKN.

Dia merupakan seorang pejabat yang memulai karirnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Pekerjaan Umum. Saat itu, usianya masih 25 tahun.

Di instansi ini, Basuki mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang magister dan doktor dengan beasiswa di Colorado State University, Amerika Serikat.

Pria kelahiran Surakarta, 5 November 1954 itu menyelesaikan pendidikan magisternya di usia 35 tahun dan mendapat gelar doktor pada 38 tahun.

Setelah itu, dia pun kembali ke Indonesia dan menjabat beberapa posisi penting.

Mulai dari Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum untuk periode 2005-2007.

Setelah lebih dari 31 tahun mengabdikan diri untuk Kementerian Pekerjaan Umum, Jokowi akhirnya mengangkat Basuki sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2014 silam dalam Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla.

Menunjukkan kinerja yang optimal, Basuki pun kembali dipercaya Jokowi untuk menjadi Menteri PUPR untuk kabinet Jokowi Ma’ruf Amin periode 2019-2024.