Anak-anak Korban Kebakaran di Tambora Dapat Pemulihan Psikologis
JAKARTA - Sejumlah balita dan anak-anak korban kebakaran di Jalan Kalianyar IV, RW 02, Kelurahan Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat, mendapatkan layanan 'trauma healing' dari Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya dan polwan Polres Metro Jakarta Barat, Kamis, 17 Oktober.
Para konselor bagian Psikologi Polres Metro Jakarta Barat mengajak para balita dan anak anak di tenda pengungsian untuk bernyanyi, bermain, mewarnai gambar, mainan hingga memberikan makanan ringan.
Sebab, kebakaran maut di kawasan itu merenggut lima nyawa. Salah satu korban diantaranya merupakan anak berusia 7 tahun.
Paur Subbag Psipol Ro SDM Polda Metro Jaya, Penata I Woroningroem Fatmasari mengatakan, melalui kegiatan trauma healing, polisi berupaya membantu memulihkan kondisi psikologis para korban, dengan harapan bahwa mereka dapat kembali bangkit.
Lebih lanjut dia mengatakan, trauma healing ini sangat penting untuk memulihkan kondisi psikologis anak-anak dan orang tua yang terdampak kebakaran.
"Kami datang ke sini untuk memberikan konseling pasca-trauma kepada warga, terutama anak-anak, agar mereka bisa meredakan kecemasan dan ketakutan yang mereka alami," kata Woro kepada wartawan, Kamis, 17 Oktober.
Selain terapi bermain untuk anak-anak, pihaknya juga menyediakan kendaraan hypnotherapi bagi orang tua yang terdampak.
Hypnotherapi ini bertujuan untuk membantu mereka melepaskan emosi negatif yang mungkin masih terpendam, agar bisa kembali merasa tenang dan nyaman.
Baca juga:
- Dicium dari Belakang, Anggota PPS KPU Jaktim Laporkan Oknum RW Pondok Bambu ke Sekel Lurah
- Aksi Begal Dekat Bandara Soetta Didalangi Seorang Wanita, Preman Cengkareng Sekaligus Residivis Narkoba
- Dugaan Asusila, Guru Ngaji di Ciputat Dilaporkan ke Polisi
- 31 Pelajar di Jakarta Ditangkap Membawa Belasan Celurit dan Air Keras
"Hipnoterapi ini kami lakukan untuk membantu para ibu agar bisa lebih tenang dan memulihkan kondisi psikologis akibat trauma dari kejadian kebakaran," ujarnya.
Dijelaskan Woro, trauma akibat kebakaran bisa berdampak cukup lama, terutama bagi anak-anak yang kehilangan sahabat atau anggota keluarga dalam peristiwa tersebut.
"Ada anak-anak yang terus teringat kejadian tersebut, bahkan merasa takut berada di tempat-tempat tertentu yang mengingatkannya pada saat kebakaran terjadi," katanya.
Selain itu, polisi juga mengajarkan teknik pernapasan lima jari atau pernafasan diafragma kepada para korban kebakaran. Teknik pernafasan ini adalah sebuah latihan sederhana, namun efektif untuk membantu meredakan kecemasan dan membuat mereka lebih merasa nyaman, baik secara fisik maupun mental.
"Kami berharap, trauma healing yang kami lakukan bisa mengembalikan keceriaan anak-anak serta ketenangan bagi para orang tua," ucapnya.
Seperti diketahui, peristiwa kebakaran maut kembali melanda kawasan padat penduduk di Tambora, Jakarta Barat. Kali ini, kobaran api melahap sedikitnya 30 rumah di Jalan Kali Anyar IV, RT 11/02, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Selain menghanguskan 30 rumah warga, kobaran api juga menewaskan 5 orang warga setempat. Adapun kelima korban tewas bernama Raihan (7), Asgar (13) dan Yoka (12). Ketiganya berjenis kelamin laki - laki. Kemudian dua korban lainnnya bernama Sriyani (66) dan Aryanti (40).
Kepala Dinas Kebakaran Jakarta, Satriadi Gunawan mengatakan, kebakaran terjadi pukul 01.23 WIB dan proses pemadaman api selesai sekitar pukul 07.20 WIB.
"Objek terbakar ada 30 rumah dengan 5 korban jiwa," ujarnya, Selasa, 15 Oktober.