PM Israel Netanyahu Tolak Gencatan Senjata Sepihak Hizbullah

JAKARTA - Israel menentang usulan gencatan senjata sepihak dalam perangnya dengan Hizbullah. Hizbullah sebelumnya menegaskan agar Israel menerima usul gencatan senjata atau Hizbullah melanjutkan perang 'menyakitkan'.

Hal ini disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat berkomunikasi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Netanyah mengklaim gencatan senjata sepihak usul Hizbullah hanya akan mengembalikan situasi keamanan di Lebanon “seperti sebelumnya.”

Netanyahu menjelaskan kepada Macron Israel tidak akan menerima aturan apa pun yang menghentikan operasinya melawan Hizbullah untuk mencegah ancaman terhadap penduduk Israel utara.

Istana Elysee mengatakan Macron memperingatkan Netanyahu konflik regional akan menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi masyarakat dan keamanan internasional dan menegaskan kembali perlunya gencatan senjata.

Hizbullah dan Israel telah berkonflik selama beberapa dekade – namun keduanya meningkatkan serangan lintas batas satu sama lain sejak Oktober 2023, ketika perang Israel di Gaza dimulai setelah serangan mematikan kelompok militan Palestina Hamas terhadap Israel.

Seruan para pemimpin soal gencatan senjata juga muncul setelah Prancis memanggil duta besar Israel untuk memprotes penembakan pasukan Israel terhadap posisi penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan.

Militer Israel menuduh Hizbullah beroperasi di daerah dekat pos UNIFIL.

Dalam percakapan dengan Netanyahu, Macron juga mengutuk insiden tersebut dan mengatakan Prancis akan terus bekerja sama dengan negara lain untuk sepenuhnya melaksanakan misi penjaga perdamaian UNIFIL.