Presiden Erdogan: Israel Tidak akan Berhenti Selama Mendapat Dukungan AS dan UE
JAKARTA - Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan kembali kritiknya terhadap serangan Israel dan ketidakpedulian masyarakat internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB.
Berbicara kepada wartawan setelah rapat kabinet di ibu kota Ankara, Presiden Erdogan mengatakan negara-negara yang mencoba menghalangi perang kontraterorisme Turki secara terbuka mendukung Israel.
"Pemerintah Israel, yang mengejar ambisi Zionis, tidak akan berhenti selama mendapat dukungan AS (Amerika Serikat) dan UE (Uni Eropa)," kata Presiden Erdogan, dilansir dari Daily Sabah 15 Oktober.
"Kami bertanya-tanya apa yang ditunggu Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan Israel," lanjutnya.
Setidaknya lima pasukan penjaga perdamaian PBB telah terluka dalam beberapa hari terakhir, saat Israel melakukan serangan di Lebanon selatan dan kelompok Hizbullah yang bermarkas di sana.
UNIFIL, misi sekitar 9.500 tentara dari berbagai negara yang dibentuk setelah invasi Israel ke Lebanon tahun 1978, menyebut militer Israel "sengaja" menembaki posisinya.
PBB mengatakan pada Hari Minggu, tank-tank Israel telah menerobos gerbang pangkalan pasukan penjaga perdamaiannya di Lebanon selatan, tuduhan terbaru atas pelanggaran Israel.
Baca juga:
- Warga Sipil di Gaza Tak Punya Pilihan, Kepala UNRWA: Terlalu Banyak Garis Merah Dilanggar
- Pyongyang Kecam Laporan Pelapor Khusus PBB Tentang HAM di Korea Utara
- Ukraina Bantah Terlibat Dalam Pasokan Drone ke Pemberontak Mali
- Lima Prajurit UNIFIL Terluka, Dewan Keamanan Tegaskan Pasukan Perdamaian PBB Tidak Boleh Diserang
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL mengatakan dua tank Merkava Israel menghancurkan gerbang utama pangkalan dan masuk secara paksa sebelum fajar pada Hari Minggu pagi.
Setelah tank-tank itu pergi, peluru meledak 100 meter (yard) jauhnya, mengeluarkan asap yang berembus melintasi pangkalan dan membuat personel PBB sakit, katanya dalam sebuah pernyataan.