Studi HP: Pengguna AI di Indonesia Memiliki Hubungan yang Lebih Sehat dengan Pekerjaannya
JAKARTA - Pada acara HP Imagine 2024, HP meluncurkan 'HP Work Relationship Index (WRI)' tahunan kedua, sebuah studi komprehensif yang mengeksplorasi hubungan dunia dengan pekerjaan.
Laporan yang dilakukan terhadap 15.600 responden lintas industri di 12 negara termasuk di Indonesia ini menyebutkan hanya 28 persen pekerja berbasis pengetahuan yang merasa memiliki hubungan kerja yang sehat.
Namun, di balik angka yang kurang memuaskan tersebut, studi ini menyoroti penggunaan Artificial Intelligence (AI) di kalangan pekerja meningkat pesat dari 38 persen di tahun 2023 menjadi 66 persen di tahun 2024
Lebih menarik lagi, pekerja yang memanfaatkan AI memiliki 11 poin lebih bahagia dengan pekerjaan mereka dibandingkan dengan yang tidak memanfaatkan AI.
Di Indonesia, 44 persen pekerja intelektual melaporkan memiliki hubungan yang sehat dengan pekerjaan. Namun, temuan baru ini menunjukkan dua solusi potensial untuk meningkatkan hubungan pekerja dengan pekerjaannya: AI dan pengalaman kerja yang dipersonalisasi.
Baca juga:
- TikTok Pangkas Ratusan Pekerja dalam Peralihan ke Moderasi Konten Berbasis AI
- Google Meet Akan Hadirkan Fitur Pembuat Latar Belakang Berbasis AI di Android
- Android Automotive Kini Hadir di Sepeda Motor KTM, Membawa Fitur Canggih dan Navigasi Offline
- Apple Siapkan Kacamata Pintar dan AirPods dengan Kamera, Rilis Mungkin 2027
“Kami memahami ekspektasi perusahaan dan karyawan di Indonesia telah berubah dan kami percaya bahwa teknologi pintar adalah kunci untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini,” kata Choon Teck Lim, Managing Director HP Indonesia.
Menurut Lim, masa depan dunia kerja akan terbuka dengan menggunakan kekuatan AI untuk menciptakan solusi dan pengalaman yang mendorong pertumbuhan bisnis dan memungkinkan individu mencapai kepuasan pribadi dan profesional.
"Kemajuan ini sangat penting untuk mendukung visi Indonesia Emas, serta mendorong pertumbuhan dan kemajuan bangsa," pungkasnya.