Partai Demokrat Tidak Masalah PDIP Gabung ke Koalisi Prabowo

JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan Demokrat tidak mempermasalahkan apabila Presiden terpilih Prabowo Subianto menggandeng PDIP untuk masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran pada lima tahun mendatang.

Menurut AHY, partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya keputusan gandeng PDIP atau tidak kepada Prabowo.

"Yang paling mengetahui ke depannya seperti apa dan tentunya apa yang ingin dijalankan untuk mewujudkan visi Indonesia maju seperti yang dikampanyekan Bapak Prabowo. Tentunya, kami ingin memberikan support secara penuh karena kami menyerahkan semuanya kepada bapak presiden terpilih," ujar AHY di Gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 10 Oktober.

Partai Demokrat, kata AHY lebih fokus kepada peran yang diberikan Prabowo-Gibran untuk tahun mendatang. Pihaknya sudah berkomitmen mengawal jalannya program Prabowo-Gibran ke depannya.

"Kalau saya sendiri tidak punya perasaan lain-lain, karena kami hanya fokus pada upaya untuk menjalankan peran apapun, peran yang akan diberikan kepada kami Partai Demokrat untuk bisa mengawal pemerintahan lima tahun ke depan dan tentunya dalam politik ini kan serba dinamis," ungkap AHY.

AHY menegaskan, fokus Partai Demokrat tidak akan terganggu dengan wacana PDIP gabung pemerintahan Prabowo-Gibran atau tidak. Pasalnya, Partai Demokrat sudah berjuang bersama Prabowo dan siap mengisi pemerintahan secara bersama-sama juga.

"Sekali lagi saya tidak melihat ini sebagai sesuatu yang membuat kami tidak fokus karena sejak awal komitmen kami Partai Demokrat itu ingin berjuang bersama-sama. Alhamdulillah menang bersama-sama dan setelah itu mengisi sekaligus menjalankan peran yang baik juga bersama-sama," pungkas AHY.

Sebelumnya, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey memastikan PDIP akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka lima tahun mendatang.

Olly mengaku Megawati Soekarnoputri sudah menyatakan hal tersebut karena bagi Megawati, Indonesia tidak mengenal sistem oposisi dan koalisi.

"Pada prinsipnya kerja sama itu sudah berjalan dan Ibu (Megawati) juga bilang kita tidak mengenal oposisi. Jadi kita bekerja sama-sama, kita membantu Pak Prabowo di dalam menjalankan pemerintahan ke depan," ujar Olly.

Olly mengatakan, dukungan PDIP ke pemerintahan Prabowo-Gibran tak terhindarkan karena saat ini, ketua DPP PDIP Puan Maharani sudah menjadi Ketua DPR. Menurut Olly, pemerintahan Prabowo-Gibran mau tidak mau harus bekerja sama dengan dengan Puan Maharani selalu ketua DPR.

"Yang jelas kan kerja sama sudah jalan. Karena apa, Mbak Puan sudah jadi ketua DPR. Segala program pemerintah kan Mbak Puan yang ketok. Artinya kan sudah jalan, tinggal seperti apa kelanjutannya, kita tunggu hasil pertemuan Ibu sama Pak Prabowo aja," tandas Olly.

Hanya saja, kata Olly, dirinya tidak mengetahui secara pasti soal PDIP bakal mendapatkan jatah kursi kabinet. Menurut Olly, kursi kabinet untuk PDIP tergantung pembicaraan Megawati dan Prabowo yang rencananya akan bertemu sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Kalau itu urusan kabinet kan bukan urusan saya itu. Itu urusan Pak Prabowo, apa dia meminta Ibu mengusulkan dan dia menyetujui ya urusan Pak Prabowo itu, hak preogratif presiden," tandasnya.